Pejabat Negara Barat Bahas Kemungkinan Pembicaraan Damai Kyiv dan Moskow
Presiden Ramaphosa Bicara dengan Presiden Xi soal Rencana Perdamaian Rusia-Ukraina
Lanjutkan Pertemuan Menteri, Erdogan Sebut Bakal Bahas Perdamaian dengan Suriah
Turki Berkomitmen Upayakan Pembicaraan Damai dengan Rusia-Ukraina
Amerika Desak Ukraina Terbuka untuk Pembicaraan dengan Rusia
Blinken Menjamu Menlu Armenia dan Azerbaijan, Serukan Pembicaraan Damai
Upayakan Pembicaraan Damai, Kolombia Tangguhkan Penangkapan Pemberontah ELN
Kunjungi Ukraina, Sekjen PBB Jajaki Pembicaraan Damai dan Pengamanan Pembangkit Nuklir
Putin mengatakan Rusia tidak punya pilihan selain berperang karena harus membela penutur bahasa Rusia di Ukraina timur.
Abramovich menjadi penghubung antara Kyiv dan Moskow sejak invasi 24 Februari.
Langkah membangun kepercayaan yang merupakan tanda pertama kemajuan menuju negosiasi perdamaian.
Rekaman dari dalam istana Dolmabahce di Istanbul tempat pembicaraan berlangsung menunjukkan miliarder Rusia Roman Abramovich hadir.
Dalam pembicaraan dengan Putin, Erdogan dari Turki menekankan perlunya gencatan senjata.
Harapan meningkat setelah Rusia dan Ukraina memberikan penilaian paling optimis setelah negosiasi akhir pekan.
Baik Kuleba maupun Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan itu bukan pertemuan yang mudah.
Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas kegagalan gencatan senjata hari Sabtu kemarin.
Ukraina dan Rusia telah melakukan dua putaran pembicaraan sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada dokumen yang telah disepakati dengan Ukraina dalam pembicaraan sebelumnya.
Pembicaraan putaran pertama antara Rusia dan Ukraina diadakan pada hari Senin, tanpa hasil nyata setelah diskusi yang berlangsung selama sekitar lima jam.
Delegasi Ukraina tiba pada Senin pagi di wilayah Gomel di Belarusia, yang berbatasan dengan kedua pihak yang berkonflik.