• News

Kremlin: Pembicaraan Rusia-Ukraina Dilakukan di Turki Selasa Besok

Yati Maulana | Senin, 28/03/2022 19:10 WIB
Kremlin: Pembicaraan Rusia-Ukraina Dilakukan di Turki Selasa Besok Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov

JAKARTA - Kremlin mengatakan bahwa pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina mungkin akan berlangsung di Turki pada hari Selasa dan penting bahwa pembicaraan itu akan dilakukan secara tatap muka, setelah bahwa selama ini kurang kemajuan besar dalam negosiasi.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Tayyip Erdogan sepakat dalam panggilan telepon pada hari Minggu agar Istanbul menjadi tuan rumah pembicaraan, yang diharapkan Ankara akan mengarah pada gencatan senjata di Ukraina.

Erdogan mengatakan bahwa gencatan senjata dan kondisi kemanusiaan yang lebih baik diperlukan setelah invasi Moskow ke Ukraina, kata kantornya dalam sebuah pernyataan. "Erdogan mencatat pentingnya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, pelaksanaan perdamaian dan peningkatan kondisi kemanusiaan di kawasan itu," kata kantornya dalam pembacaan panggilan tersebut.

Turki mengatakan pembicaraan dapat dimulai pada Senin, tetapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan itu tidak mungkin karena negosiator baru akan tiba di Turki pada hari Senin.

"Meskipun kami tidak dapat dan tidak akan berbicara tentang kemajuan dalam pembicaraan, fakta bahwa mereka terus berlangsung secara langsung adalah penting, tentu saja," kata Peskov kepada wartawan melalui panggilan konferensi.

"Kami mengikuti kebijakan untuk tidak mengungkapkan informasi apa pun tentang pembicaraan itu, yang menurut kami hanya dapat merusak proses negosiasi."

Peskov menambahkan bahwa tidak ada kemajuan besar yang dibuat dalam pembicaraan itu sendiri, atau pada gagasan pertemuan potensial antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. "Sayangnya sejauh ini kami tidak dapat melihat pencapaian atau terobosan substansial (dalam pembicaraan)," katanya.

Dalam komentar terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pertemuan antara kedua pemimpin akan kontraproduktif jika diadakan sekarang. Dia mengatakan mereka harus bertemu begitu kedua pihak mencapai kemajuan. "Pertemuan antara Putin dan Zelenskiy diperlukan segera setelah kami hampir menyelesaikan semua masalah utama," kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan media Serbia.

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya operasi khusus untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya dan membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya.

Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksanya menarik pasukannya.

FOLLOW US