• News

Pejabat Negara Barat Bahas Kemungkinan Pembicaraan Damai Kyiv dan Moskow

Yati Maulana | Minggu, 05/11/2023 11:01 WIB
Pejabat Negara Barat Bahas Kemungkinan Pembicaraan Damai Kyiv dan Moskow Prajurit Ukraina berdiri saat kapal feri membawa rekan-rekan mereka selama latihan di wilayah Chernihiv, Ukraina 2 November 2023. Foto: Reuters

KYIV - Para pejabat AS dan Eropa telah berbicara dengan pemerintah Ukraina tentang kemungkinan perundingan perdamaian dengan Rusia untuk mengakhiri perang, NBC mengutip seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya dan seorang mantan pejabat AS.

Perang di Ukraina, yang kini memasuki bulan ke-21, telah menewaskan atau melukai ratusan ribu orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah negara tersebut. Hal ini juga memicu krisis terdalam dalam hubungan Moskow dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.

NBC mengatakan pembicaraan itu mencakup garis besar mengenai apa yang mungkin harus dilakukan Ukraina untuk mencapai kesepakatan dengan Rusia.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen percakapan yang dilaporkan oleh jaringan televisi AS tersebut.

Percakapan dengan Ukraina terjadi di tengah kekhawatiran di antara para pejabat AS dan Eropa bahwa perang telah mencapai jalan buntu dan juga mengenai kemampuan Barat untuk terus memberikan bantuan kepada Ukraina, NBC mengutip pernyataan para pejabat tersebut.

Rusia saat ini menguasai sekitar 17,5% wilayah Ukraina yang diakui secara internasional.

Moskow mengatakan pihaknya harus melancarkan apa yang disebutnya “operasi militer khusus” di Ukraina sebagai respons terhadap apa yang mereka lihat sebagai negara Barat yang bermusuhan dan agresif yang dikatakan menggunakan Kyiv untuk melemahkan Rusia. Kyiv dan sekutu Baratnya mengatakan hal ini tidak masuk akal dan tindakan Moskow adalah perampasan tanah bergaya kekaisaran.

Kremlin mengatakan mereka akan mencapai semua tujuannya di Ukraina.

Kyiv mengatakan bahwa mereka ingin mengambil kembali kendali atas seluruh wilayah yang diambil oleh Rusia, termasuk Krimea yang dianeksasi pada tahun 2014, dan bahwa mereka tidak akan berhenti sampai setiap tentara diusir dari wilayahnya.

FOLLOW US