Band Metal Perempuan Voice of Baceprot, Patahkan Stereotip Tentang Perempuan

Akhyar Zein | Senin, 07/03/2022 18:08 WIB

Meski musik metal terdengar keras, Marsya mengatakan yang terpenting dalam bermusik adalah pesan yang ingin disampaikan kepada para pendengarnya. Penampilan Voice of Baceprot dalam salah satu turnya ( foto: twitter@baceprotvoices)

JAKARTA  - Grup band metal Voice of Baceprot (VoB) menceritakan kisah mereka saat melawan stereotip terhadap perempuan.

Marsya, vokalis  Grup band metal Voice of Baceprot (VoB) awalnya mereka kerap menerima kritikan bahkan diminta untuk berhenti bermusik karena dianggap tidak cocok dengan penampilan mereka.

Marsya saat acara virtual bersama Google, Senin mengatakan,"Paling banyak adalah yang menyuruh berhenti bermain musik. Kebanyakan orang berpikir kita kurang cocok untuk main musik yang keras dengan penampilan berhijab. Jadi orang-orang menyarankan untuk berhenti bermusik atau tetap bermusik tapi lepas hijab," katanya.

Marsya melanjutkan bahwa banyak juga yang menyarankan untuk fokus di rumah saja.

Baca juga :
Perempuan Irak Dibebaskan dari Gaza setelah Diculik ISIS 10 Tahun Lalu

"Hal-hal semacam itu sudah jadi makanan sehari-hari kita," lanjutnya.

Baca juga :
Sheinbaum Dilantik sebagai Presiden Perempuan Pertama Meksiko, Janji Dukung Hak Kaumnya

Komentar-komentar negatif tersebut, kata Marsya, datang dari berbagai arah, termasuk keluarga dan lingkungan sekitar mereka.

"Kalau dari keluarga, mereka menganggap profesi sebagai pemusik itu enggak bisa menjamin masa depan. Di lingkungan juga disangkanya kita mau menyebarkan pengaruh buruk," ujar Marsya.

Baca juga :
Lestari: Penegak Hukum Harus Mampu Atasi Maraknya Kekerasan terhadap Perempuan

Meski demikian, Marsya dan rekan satu bandnya yakni Sitti dan Widi, tak menghiraukan komentar negatif tersebut karena merasa telah menemukan diri mereka di musik.

"Seiring berjalannya waktu, kita menemukan diri kita di musik. Kita memang sempat takut mengambil langkah, tapi kita akhirnya tetap yakin pada diri sendiri," tutur Marsya.

"Kita memutuskan tetap jalan, karena kalau berhenti, justru itu yang mereka inginkan. Kita enggak mau menyerah karena ketakutan," imbuhnya.

Meski musik metal terdengar keras, Marsya mengatakan yang terpenting dalam bermusik adalah pesan yang ingin disampaikan kepada para pendengarnya.

Menurut Marsya, musik metal banyak menyuarakan keadilan, isu kesetaraan, isu lingkungan, hingga isu kemanusiaan. Hal itulah yang membuat Voice of Baceprot tetap konsisten dengan musik tersebut.

"Kami berniat untuk memasukkan pesan-pesan baik termasuk kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di musik kami. Kami percaya musik memiliki bahasa sendiri yang bisa menyentuh semua usia dan kalangan," pungkas Marsya.

KEYWORD :
Band Metal stereotip perempuan Voice of Baceprot