Belajar dari Tiongkok, Kementrans Nilai Papua Selatan Potensial Jadi Pusat Layanan Kesehatan

M. Habib Saifullah | Jum'at, 17/10/2025 11:05 WIB


Kementrans mengunjungi Mindray, perusahaan teknologi medis terbesar di Tiongkok yang berlokasi di Wuhan, Provinsi Hubei. Menteri Transmigrasi (Mentrans) M.Iftitah Sulaiman Suryanagara saat mengunjungi Mindray, perusahaan teknologi medis terbesar di Tiongkok yang berlokasi di Wuhan, Provinsi Hubei (Foto: Humas Kementrans)

WUHAN - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mempelajari model pembangunan berbasis industrialisasi dan riset yang berhasil diterapkan di Tiongkok, khususnya dalam menghubungkan kemajuan industri dengan kesejahteraan masyarakat lokal.

Kementrans yang dipimpin oleh Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara saat mengunjungi Mindray, perusahaan teknologi medis
terbesar di Tiongkok yang berlokasi di Wuhan, Provinsi Hubei, melihat Provinsi Hubei sukses menjadi wilayah besar karena program transmigrasi yang fokus pada industrialisasi berskala ekspor.

Hubei menarik investasi dan menekan angka kemiskinan hampir nol menjadi contoh nyata bahwa industrialisasi bisa selaras dengan pemberdayaan masyarakat di kawasan transmigrasi.

“Hampir tidak ada kemiskinan, kemudian lapangan kerja terbuka lebar di mana-mana. Inilah yang kami pelajari tadi. Salah satunya juga tadi kami pagi berkunjung ke tempat R&D-nya, tempat Research and Development-nya dari perusahaan Mindray,” kata Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara.

Baca juga :
Tingkatkan Fasilitas Umum, Kementrans Beri Bantuan Rp1,3 Miliar ke Kabupaten Pohuwoto

Kunjungan ke Mindray menjadi salah satu agenda utama dalam rangkaian kerja sama strategis Indonesia–Tiongkok di bidang industri dan pendidikan, sekaligus memperkuat arah kebijakan Kementerian Transmigrasi dalam transformasi kawasan transmigrasi menuju pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga :
Mentrans Ajak Mahasiswa Jadi Penggerak Perubahan Kawasan Transmigrasi

"Mindray adalah perusahaan swasta, tetapi dia empowering local people (memberdayakan masyarakat lokal) sehingga bisa betul-betul berkembang dan menyediakan alat-alat kesehatan, di mana produk-produknya itu bukan hanya nomor satu di Cina, tapi di global juga," ujar Menteri Iftitah.

Karena itu Menteri Iftitah menawarkan peluang investasi di kawasan transmigrasi strategis, termasuk di Papua Selatan. Wilayah tersebut dinilai potensial dikembangkan sebagai pusat layanan kesehatan, dan terbuka untuk negara tetangga seperti Papua Nugini.

Baca juga :
Wamen Viva Yoga: Program Transmigrasi Ikut Menjaga Wilayah NKRI

Diketahui, Mindray berdiri sejak 1991, kini termasuk tiga besar perusahaan alat kesehatan dunia dengan jaringan lebih dari 60 anak perusahaan global dan memiliki 21 ribu karyawan. Pada 2024, Mindray mencatat pendapatan 5,158 miliar dolar AS, meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya.

Ikuti Update katakini.com di

Google News: https://bit.ly/4qCOURY
Terbaru: https://katakini.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/katakinidotcom/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
KEYWORD :
Kabar Transmigrasi M.Iftitah Sulaiman Suryanagara Papua Selatan