HNW Puji 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Dukung Kemerdekaan Palestina

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 09/05/2024 09:15 WIB

HNW Puji 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Dukung Kemerdekaan Palestina Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi dan mendukung penuh aksi damai 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang menentang aksi genosida Israel di Jalur Gaza serta penjajahan Israel terhadap Palestina, dan mendukung kemerdekaan Palestina.

Keputusan menentang Israel dan mendukung Palestina Merdeka tersebut, menurut HNW adalah peran mensejarah, melanjutkan perjuangan bela Palestina yang dimulai oleh tokoh bangsa Indonesia dan juga kader Muhammadiyah Abdul Kahar Muzakkir. 

"Saat itu beliau (Kahar Mudzakir) masih kuliah di Kairo, tahun 1931. Saat masih berumur 31 tahun, beliau dipercaya menjadi sekretaris asSayyid Al Amin Al Husaeni, pimpinan perjuangan untuk Palestina."

"Pada 1937, Kahar Mudzakkir, sesudah pulang ke Indonesia terpilih menjadi pimpinan delegasi ormas Indonesia pada konferensi menentang Israel yang berlangsung di Syiria. Di belakang hari Kahar Muzakkir terpilih menjadi anggota BPUPKI, Panitia 9, mendirikan UII dan menjadi pahlawan nasional Bangsa Indonesia," kata HNW dalam keterangannya, Kamis (9/5) diterima di Jakarta.

Baca juga :
Masa Depan Cerah Real Madrid, 5 Pemain Paling Top dengan Gol Dua Digit

Lebih lanjut, HNW menilai dukungan Muhammadiyah terhadap kemerdekaan Palestina, melalui aksi damai, adalah aksi yang fenomenal. Karena aksi tersebut dilaksanakan oleh ormas terbesar ke dua di Indonesia, dan dilakukan secara damai padahal melibatkan ratusan kampus dan sekolah.

Baca juga :
Huistra Akui Kecewa Gagal Boyong Borneo FC ke Final Championship Series

Aksi damai Muhammadiyah, itu merupakan dukungan dan sejalan dengan gerakan serupa yang dilakukan mahasiswa internasional, di berbagai wilayah negara. Mulai dari Amerika, Eropa, Australia, Selandia Baru, termasuk yang di Turki dan berbagai Kampus di Indonesia.

"Aksi damai, itu juga mendukung sikap pemerintah melalui Menlu Retno L. P. Marsudi, yang konsisten menolak Israel. Termasuk menolak membuka hubungan diplomatik dengan Israel, karena negara tersebut menjajah Palestina. Padahal penjajahan, itu tidak sesuai dengan konstitusi," kata HNW menambahkan.

Baca juga :
Empat Laga Sepakbola Tanah Air Sukses Gunakan VAR Perdana

Pada saat yang sama, kata HNW, Hamas telah menerima tawaran genjatan senjata dari Amerika, Mesir dan Qatar. Tetapi Israel justru menolak dan melanjutkan kejahatan perang dan genosidanya di Rafah.

"Nyatanya, hingga semalam, Israel terus membombardir Rafah dan menjatuhkan banyak korban kalangan sipil di Palestina. Itu artinya Israel mempertahankan sikapnya sebagai teroris dan pelaku genosida yang menolak perdamaian."

"Karena itu sudah seharusnya, Amerika Serikat dan masyarakat internasional sadar dan memberi hukuman atas kejahatan kemanusiaan Israel. Dan kalau terus membangkang harusnya ada sanksi hukum, ekonomi, sosial dan politik dari masyarakat internasional, demi menyelamatkan kemanusiaan, hukum dan peradaban global," ujar HNW.

Seperti diketahui, pada Selasa (7/5/2024) perguruan Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia menggelar aksi damai menentang Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.

Aksi ini dilakukan secara serentak, sesuai keputusan Forum Rektor PT Muhammadiyah dan Aisyiyah serta Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

KEYWORD :
MPR HNW Aksi Damai Perguruan Tinggi Muhammadiyah Kemerdekaan Palestina