• News

WHO Kerjasama dengan China Hadapi Lonjakan COVID Tahun Baru Imlek

Yati Maulana | Jum'at, 13/01/2023 13:01 WIB
WHO Kerjasama dengan China Hadapi Lonjakan COVID Tahun Baru Imlek Penjual menyortir dekorasi Tahun Baru Imlek menjelang perayaan di Beijing, China, 7 Januari 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sedang bekerja dengan China untuk mengelola risiko COVID-19 yang melonjak lagi ketika orang bepergian untuk perayaan Tahun Baru Imlek. Tetapi tanggapan negara itu terus ditantang oleh kurangnya data.

COVID-19 menyebar tanpa terkendali di China setelah negara itu mencabut kebijakan nol-COVID pada bulan Desember, tetapi WHO mengatakan masih belum memiliki cukup informasi dari China untuk membuat penilaian penuh tentang bahaya lonjakan tersebut.

Itu juga menjadi masalah dalam bekerja sama dengan China tentang cara mengurangi risiko perjalanan menjelang libur umum Tahun Baru Imlek, yang secara resmi berlangsung mulai 21 Januari, kata WHO. Liburan itu dikenal sebelum pandemi sebagai migrasi tahunan terbesar di dunia.

"Kami telah bekerja dengan rekan-rekan China kami," kata Abdi Rahman Mahamud, direktur departemen koordinasi siaga & respons WHO, yang mengatakan bahwa negara tersebut juga memiliki sejumlah strategi untuk orang-orang yang bepergian dari daerah berisiko tinggi ke daerah berisiko rendah. sekitar pengujian dan klinik. "Tapi untuk memahami lebih baik, kami membutuhkan data itu," tambahnya.

WHO juga mengatakan China masih sangat tidak melaporkan kematian akibat COVID-19, meskipun sekarang memberikan lebih banyak informasi tentang wabahnya.

"Ada beberapa kesenjangan informasi yang sangat penting yang sedang kami kerjakan dengan China untuk diisi," kata pemimpin teknis COVID-19, Maria Van Kerkhove.

China mengatakan telah transparan dengan data COVID-19-nya.
Komisi Kesehatan Nasional negara itu mengatakan pejabat China telah bertukar pandangan dengan WHO pada Rabu pagi dalam konferensi video tentang berbagai masalah termasuk situasi epidemi saat ini, perawatan medis, vaksinasi, dan masalah teknis lainnya.

WHO juga mengatakan akan segera menerbitkan penilaian risiko pada varian XBB.1.5 Omicron yang mendorong peningkatan kasus COVID di Amerika Serikat.

Direktur darurat Mike Ryan memuji Amerika Serikat atas "transparansi radikal" datanya tentang penyebaran varian.

Dia mengatakan itu adalah salah satu alasan mengapa WHO belum mendukung langkah-langkah untuk memantau pelancong yang masuk dari Amerika Serikat, sementara itu menggambarkan langkah serupa yang "dapat dimengerti" yang diambil oleh beberapa negara untuk pelancong dari China, termasuk pengujian COVID-19 dan pemantauan air limbah. "Saya benar-benar berpikir Anda tidak bisa membandingkan dua situasi ini," katanya.

FOLLOW US