JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Lithuania pada hari Senin menyatakan diplomat top Rusia di negara itu persona non grata.

"Tindakan dan pernyataannya baru-baru ini tidak sesuai dengan status diplomat, dan harus dilihat sebagai campur tangan dalam urusan dalam negeri negara tuan rumah," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Kementerian itu tidak merinci dugaan pelanggaran dari kuasa usaha Rusia, yang diperintahkan untuk meninggalkan negara itu dalam waktu lima hari.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kepada kantor berita RIA bahwa mereka akan "memberikan tanggapan yang tepat".

Lithuania mengusir duta besar Rusia pada bulan April dan menarik kembali duta besar Rusia, menurunkan hubungan diplomatiknya ke tingkat kuasa usaha setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia membunuh warga sipil di kota Bucha.

Kemarahan global menyebar atas pembunuhan warga sipil di utara Ukraina di mana kuburan massal dan mayat terikat yang ditembak dari jarak dekat ditemukan di Bucha, sebuah kota yang diambil kembali dari pasukan Rusia.

Kremlin dengan tegas membantah tuduhan terkait pembunuhan warga sipil, termasuk di kota itu, di mana dikatakan kuburan dan mayat telah direkayasa oleh Ukraina untuk menodai Rusia.

Duta Besar Rusia untuk Lithuania "harus meninggalkan negara itu", kata kementerian luar negeri Lithuania dalam sebuah pernyataan.

"Lituania berdiri dalam solidaritas penuh dengan Ukraina dan rakyat Ukraina, yang menjadi korban agresi Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Menteri Luar Negeri Gabrielius Landsbergis dalam sebuah pernyataan.

"Kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di Ukraina tidak akan dilupakan," tambahnya.

Sementara itu, negara tetangga Latvia mengatakan akan mengambil langkah-langkah mengenai hubungan diplomatiknya sendiri dengan Rusia, tanpa memberikan secara spesifik.

"Dengan mempertimbangkan kejahatan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di Ukraina, Latvia akan mempererat hubungan diplomatik dengan Federasi Rusia," cuit Menteri Luar Negeri Edgar Rinkevics. "Keputusan khusus akan diberitahukan setelah prosedur internal selesai."