• News

Salahkan Kerusakan Pemerintahan, Perdana Menteri Latvia Mengundurkan Diri

Yati Maulana | Selasa, 15/08/2023 10:01 WIB
Salahkan Kerusakan Pemerintahan, Perdana Menteri Latvia Mengundurkan Diri Perdana Menteri Latvia Krisjanis Karins berpidato saat pembukaan Konferensi Pemulihan Ukraina di London, Inggris 21 Juni 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Perdana Menteri Latvia Krisjanis Karins mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin, menyalahkan kerusakan hubungan dengan bagian-bagian dari pemerintahan pemerintahan multi-partainya.

"Kamis ini saya akan mengajukan pengunduran diri saya dan kabinet ini kepada presiden," katanya dalam konferensi pers.

Bersama tetangga Baltiknya, Lituania dan Estonia, Latvia adalah suara terdepan dalam mendorong Uni Eropa dan NATO untuk meningkatkan tekanan pada Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Partai Persatuan Baru kanan-tengah Karins memenangkan pemilihan nasional pada Oktober 2022, memperoleh 26 dari 100 kursi di parlemen yang retak di mana tujuh partai diwakili.

Dia menyalahkan mitra koalisi "memblokir pekerjaan untuk kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi" atas keputusan Senin, menurut sebuah posting di platform media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Partai Karins memerintah negara Uni Eropa berpenduduk 1,9 juta jiwa, dengan dukungan dari Aliansi Nasional yang konservatif dan partai-partai kecil dari United List memberinya mayoritas tipis di parlemen.

Tetapi hubungan dengan koalisi memburuk setelah gagal mengajukan calon bersama dalam pemilihan presiden pada Mei.

Pada hari Jumat, Karins melakukan upaya yang gagal untuk membawa lebih banyak partai ke dalam pemerintahan.

Mereka termasuk partai Progresif sayap kiri dan Partai Hijau dan Serikat Petani, sebuah koalisi kelompok konservatif yang digawangi oleh Aivars Lembergs, walikota kota pelabuhan Ventspils yang dimasukkan dalam daftar sanksi AS atas dugaan korupsi pada 2019.

Partai Persatuan Baru Karins berencana untuk memilih calon perdana menteri pada hari Rabu, katanya.

Presiden Edgars Rinkevics memiliki tanggung jawab untuk memberikan mandat kepada perdana menteri baru untuk mencoba membentuk pemerintahan. Kandidat itu juga akan menghadapi mosi percaya parlementer.

Pemilihan parlemen Latvia berikutnya dijadwalkan pada tahun 2026.

FOLLOW US