• News

96 Peluru Ditembakkan dari Menara London, Penghormatan Terakhir untuk Ratu Elizabeth

Tri Umardini | Sabtu, 10/09/2022 01:01 WIB
96 Peluru Ditembakkan dari Menara London, Penghormatan Terakhir untuk Ratu Elizabeth Penghormatan nasional untuk menghormati Ratu Elizabeth di London pada Jumat sore, dengan 96 peluru ditembakkan dari Menara London dan Hyde Park mulai pukul 1 siang. (FOTO: GETTY IMAGES)

JAKARTA - Penghormatan terakhir secara nasional untuk Ratu Elizabeth II dilaksanakan pada Jumat (9/9/2022) sore.

Gun Salute dari senjata api meledak di London dengan 96 peluru ditembakkan dari Menara London dan Hyde Park mulai pukul 1 siang waktu setempat.

Satu putaran secara seremonial diberhentikan untuk setiap tahun kehidupan Ratu, demikian pernyataan dari Istana Buckingham.

Menurut AFP, putaran juga dirilis untuk menghormati mendiang kerajaan di seluruh Inggris, termasuk di Kastil Cardiff di Wales, Kastil Edinburgh di Skotlandia, Kastil Hillsborough di Irlandia Utara, Gibraltar dan Kepulauan Channel.

Tradisi ini berasal dari abad ke-15, dengan tembakan senjata api sebagai tanda penghormatan militer atau untuk menandai tonggak sejarah, seperti kelahiran bayi kerajaan.

Presentasi ini biasanya dilakukan pada tengah hari.

Gun Salute baru-baru ini terdengar untuk menghormati Ratu Elizabeth pada hari ulang tahunnya ke-96 pada 21 April 2022 di London dan Windsor.

Ketika suaminya, Pangeran Philip meninggal pada usia 99 pada April 2021, penghormatan senjata juga diadakan atas namanya di Kastil Edinburgh, Menara London, Kastil Cardiff, Kastil Hillsborough, dan di laut.

Pada Kamis (8/9/2022), Istana Buckingham mengumumkan Ratu Elizabeth meninggal di usia 96 tahun di Kastil Balmoral.

"Sang Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini," kata para pejabat dalam sebuah pernyataan.

"Raja dan Permaisuri akan tetap di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok."

Putra tertua Ratu segera naik ke garis suksesi setelah kematiannya, menjadi Raja Charles III. Istrinya, Camilla, Duchess of Cornwall , kini juga akan bergaya sebagai Permaisuri, sebuah kehormatan yang langsung diungkapkan Ratu Elizabeth pada bulan Februari.

Charles (73) selanjutnya disebut sebagai "Yang Mulia, Raja" dengan kop surat dari Istana Buckingham, dalam pernyataan pertamanya sebagai raja setelah kematian ibunya.

"Kematian Ibunda tercinta, Yang Mulia Ratu, adalah momen kesedihan terbesar bagi saya dan semua anggota keluarga saya," kata Raja Charles.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya Penguasa yang disayangi dan Ibu yang sangat dicintai," lanjutnya.

"Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, Alam dan Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia."

"Selama masa berkabung dan perubahan ini, saya dan keluarga saya akan dihibur dan ditopang oleh pengetahuan kami tentang rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam di mana Ratu dipegang secara luas," tutup Raja.

Pada Jumat (9/9/2022), raja baru akan bertemu dengan Perdana Menteri yang baru terpilih Liz Truss dan menyampaikan pidato kepada negara pada pukul 6 sore waktu setempat. (*)

FOLLOW US