LOMBOK TIMUR - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menegaskan, kasus penimbunan beras bansos terjadi bukan pada masa dirinya menjabat sebagai Menteri Sosial. Sebab, di eranya sebagai Mensos, Risma hanya memberi bansos berupa uang.

"Jadi yang jelas itu bukan zaman saya karena waktu saya jadi menteri, bapak presiden sudah menyampaikan Bu Risma jangan bantuan berupa barang, Bu Risma bantu dalam bentuk uang. Itu pesan bapak presiden ke saya," kata Mensos Risma usai Acara Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2022 di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8/2022).

Riska menambahkan, bansos reguler di masa dirinya sebagai Mensos disalurkan dalam bentuk uang tunai baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Sehingga saya mulai membantu dalam bentuk uang, jadi kenapa ada yang menanyakan (bansos) kenapa uang," ujar dia.

Menurut mantan Wali Kota Surabaya, dalam peraturan presiden memang diperbolehkan untuk memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai.

"Tapi itu salah satu dan itu memang aturannya boleh di Perpres tentang bantuan itu boleh dalam bentuk uang dan barang," katanya.

Sebelumnya, warga dikejutkan dengan penemuan barang diduga bansos presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, pada Minggu (31/7).

Penemuan barang diduga bansos presiden untuk warga terdampak COVID-19 yang tertimbun di dalam tanah itu terungkap setelah ahli waris pemilik lahan, Rudi Samin, melakukan penggalian menggunakan alat berat dan tengah ditangani Polrestro Depok.