JAKARTA - Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan lebih jauh melonggarkan aturan jarak sosialnya minggu depan dan mungkin membatalkan sebagian besar pembatasan terkait pandemi akhir bulan ini, termasuk kewajiban untuk memakai masker di luar ruangan.

Mulai 4 April, jam malam di restoran dan bisnis lainnya akan didorong kembali ke tengah malam mulai pukul 11 malam, dan pertemuan pribadi hingga 10 orang akan diizinkan, kata Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol.

Keputusan itu adalah langkah terbaru Korea Selatan dalam melonggarkan tindakan anti-virus corona, setelah membatalkan mandat vaksin dan karantina wajib bagi pelancong yang divaksinasi yang datang dari luar negeri, meskipun gelombang Omicron sedang berlangsung.

Pemerintah akan mempertimbangkan untuk menghapus pembatasan, kecuali mengenakan masker di dalam ruangan, jika beban kasus harian terus turun dan sistem medis untuk pasien parah dikelola secara stabil selama dua minggu ke depan, kata Kwon.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 280.273 infeksi pada Kamis, sehingga total menjadi 13.375.818, dengan 16.590 kematian.

KREMASI JENUH

Kwon mengatakan gelombang telah mencapai puncaknya sejak pertengahan Maret ketika jumlah kasus harian telah melampaui 620.000, meskipun ada kemungkinan kasus kritis dan kematian dapat meningkat lebih lanjut.

Lonjakan baru-baru ini dalam kasus-kasus parah dan kematian telah memenuhi krematorium dan rumah duka di seluruh negeri. Untuk mengurangi ketegangan, pemerintah akan melonggarkan peraturan pemakaman dan mencabut larangan mengubur korban COVID-19, kata Kwon.

Korea Selatan sebagian besar telah berhasil membatasi kematian dan kasus kritis melalui vaksinasi yang meluas, dan mengurangi upaya pelacakan dan penahanan yang dulu agresif, meskipun masih menguji dengan kuat.

Hampir 87% dari 52 juta populasi telah divaksinasi lengkap, dengan 64% telah menerima suntikan booster, menurut data KDCA. Orang Korea sekarang tampak lebih siap untuk bepergian. Jajak pendapat menunjukkan orang-orang semakin tidak khawatir tentang dampak tertular virus, dan melihat pencegahannya di luar kendali mereka.