JAKARTA - Hong Kong melaporkan rekor 26.026 kasus harian infeksi Covid pada Minggu, 27 Februari 2022, dan 83 kematian, karena wabah varian Omicron yang sangat menular membanjiri fasilitas kesehatan dan terbukti sulit dikendalikan.

Yang paling rentan dan sangat berisiko adalah para lanjut usia, dengan 67 dari 83 kematian dilaporkan pada hari Minggu, di panti jompo. Tingkat vaksinasi di kalangan orang tua relatif rendah dan banyak yang menderita penyakit kronis.

Hong Kong mempekerjakan 1.000 pekerja sementara dari China daratan untuk merawat pasien Covid lanjut usia di fasilitas isolasi dan perawatannya, kata Law Chi-kwong, sekretaris tenaga kerja dan kesejahteraan.

Pusat keuangan global ini telah memberlakukan beberapa pembatasan COVID paling ketat di dunia untuk mengatasi lonjakan virus corona, membuat beberapa eksekutif pergi dan membuat frustrasi beberapa penduduk.

Sementara sebagian besar kota-kota lain di dunia berusaha untuk hidup dengan virus, Hong Kong telah memberlakukan aturan paling kerasnya, mengikuti China daratan dengan strategi "nol-COVID dinamis" yang bertujuan untuk memberantas penyakit tersebut. Ini terbukti sebagian besar berhasil sampai lonjakan Omicron membanjiri proses pelacakan dan isolasi kota.

Wabah Hong Kong telah membanjiri sistem kesehatan masyarakatnya, memicu serangkaian tindakan termasuk pembangunan lebih banyak unit isolasi dan perawatan. “Kami sangat khawatir,” Albert Au dari departemen kesehatan Hong Kong mengatakan pada konferensi pers. "Jumlah kasus masih meningkat, dan kami berharap akan ada tren peningkatan di masa mendatang."

Beberapa ahli memperkirakan kota berpenduduk 7,4 juta itu akan memiliki hingga 180.000 kasus setiap hari bulan depan.

Para pejabat mengatakan China daratan akan membantu menyediakan pengujian, perawatan, dan kapasitas karantina. Pekan lalu pemimpin kota Carrie Lam menggunakan kekuatan darurat yang diberikan di bawah undang-undang era kolonial Inggris untuk membebaskan staf dan proyek Tiongkok daratan dari lisensi atau persyaratan hukum lainnya.