JAKARTA - Sebagian besar pelancong Milenial dan Generasi Z merencanakan anggaran perjalanan 2023 yang lebih besar tetapi juga semakin sadar biaya saat memesan penerbangan dan akomodasi hotel, menurut aplikasi pemesanan perjalanan Hopper.

Awal tahun ini, perusahaan perjalanan AS memberi tahu investor bahwa mereka tidak melihat tanda-tanda permintaan yang melambat meskipun biaya naik, tetapi sekarang, kata Hopper, lebih banyak pelanggan memesan perjalanan hanya ketika harganya tepat.

Tren ini pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan perusahaan penerbangan, hotel, dan rekreasi yang mendapat manfaat dari kenaikan harga dan permintaan yang terpendam.

Sekitar 84% pengguna Hopper, terutama pelancong Milenial dan Gen Z, berencana membelanjakan lebih banyak untuk perjalanan pada tahun 2023, menurut Laporan Tren Perjalanan 2023 perusahaan yang mensurvei 1.500 pengguna Hopper.

Sekitar 70% pengguna Hopper berusia antara 18 dan 35 tahun.

"Ini bukan untuk mengatakan bahwa pelancong Milenial dan Gen Z hanya memiliki anggaran tidak terbatas dan mereka menghabiskan semua uang mereka untuk bepergian," kata ekonom Hopper, Hayley Berg. "Mereka menjadi sangat sensitif terhadap harga untuk mendapatkan lebih banyak dari anggaran mereka."

Pengguna Hopper yang cenderung sensitif terhadap harga dan memesan penerbangan termurah yang tersedia lebih dari separuh waktu memeriksa harga bahkan lebih banyak daripada yang mereka lakukan pada 2019, sebelum pandemi, kata perusahaan itu.

Pengguna memeriksa harga perjalanan domestik pada tahun 2022 rata-rata 16 kali sebelum memesan, meningkat 33% dari tahun 2019.

Harga untuk perjalanan internasional diperiksa 50% lebih sering daripada tahun 2019.

"Meskipun mereka merencanakan lebih banyak menit terakhir, mereka lebih sering memeriksa harga sebelum dan sesudah memesan," tambah Berg. Waktu perencanaan perjalanan telah menurun 30% jika dibandingkan dengan level 2019, menurut perusahaan.

Meskipun pelancong Milenial dan Gen Z memesan perjalanan pada 2019 lebih awal dari populasi lainnya, mereka semakin menolak untuk memesan, tambah perusahaan itu.