JAKARTA – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman mendesak KPK untuk segera mebawa kasus Lukas Enembe ke Pengadilan. Pasalnya, tingkah Enembe yang terus merengek dan mengeluh menandakan dirinya merupakan tahanan yang sangat manja.

“Saya juga berharap KPK segera dibawa ke pengadilan, karena mestinya pemberkasan kan sudah selesai. Dan masa tahanan kan dalam penyidikan tiga bulan, nanti penuntutan 2 bulan bisa 5 bulan sih,” ujar Boyamin, Kamis (23/3).

Menurutnya, sifat Enembe yang sering mengeluh membuktikan bahwa dirinya sangat manja. Hal itu terlihat bahkan sejak awal sebelum ia ditangkap.

“Betul sejak awal saya rasa Lukas Enembe manja, sejak awal emang dia manja. Ketika ditangkap maunya dijemput, terus mengerahkan massa, itukan tipikal orang manja,” ungkap Boyamin.

Boyamin menambahkan bahwa sifat manja Enembe terlihat ketika ia mangkir dalam panggilan KPK, dan mengeluarkan berbagai alasan seperti sakit sehingga memaksa KPK menjemput dirinya langsung ke Papua.

“Sekarang ditahanan juga begitu, maunya di Singapura seakan-akan kalau nggak di Singapura dia akan mati. Tapi buktinya sampe sekarang masih hidup kan itu, masih sehat-sehat aja,” tambahnya.

Lanjutnya, segala tingkah laku Enembe itu karena memang Gubernur Papua tersebut memiliki sifat manja. Dari mulai soal diberikan Ubi busuk hingga tidak ingin minum obat, itu menunjukan sifat manja Enembe.

“Saya rasa kalau soal Ubi busuk itu gak mungkin lah, saya gak yakini KPK ngasih ubi busuk, kalau udah gak fresh mungkin, dan itu wajar. Kemudian obat yg gak diminum, harus dirayu dulu baru mau minum, itu kan manja itu,” tandasnya.

Boyamin berharap dengan segala bentuk kemanjaan Enembe tidak dapat mempengaruhi KPK sebagai lembaga penegak hukum dan tetap terus memperlakukan Enembe secara profesional.

“Ya saya berharap KPK tidak akan terpengaruh dengan hal itu (Sifat manjanya LE), tetap profesional,” pungkasnya.