• Info MPR

Butuh Konsistensi Cetak Wirausaha Muda untuk Wujudkan Indonesia sebagai Negara Maju

Asrul | Selasa, 21/03/2023 09:29 WIB
Butuh Konsistensi Cetak Wirausaha Muda untuk Wujudkan Indonesia sebagai Negara Maju Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat hadir dalam sosialisasi Empat Pilar MPR dihadapan ratusan anggota Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), mahasiswa UI, akademisi, serta pejabat rektorat UI, pada Sabtu 11 Juni 2022 (foto: Humas MPR)

Jakarta - Upaya mendorong tumbuhnya wirausahawan nasional melalui pembukaan kesempatan seluas-luasnya kepada kelompok milenial dan pengusaha pemula di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), harus menjadi kepedulian bersama dalam upaya mendorong Indonesia menjadi negara maju.

"Berbagai upaya Pemerintah untuk mendorong pertambahan jumlah pengusaha di tanah air untuk menopang jalannya roda perekonomian dalam rangka mengakselerasi Indonesia menjadi negara maju, harus konsisten mendapat dukungan dari semua pihak," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/3).

Pada 2023, Pemerintah meningkatkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) menjadi Rp 450 triliun dari sebelumnya Rp 373 triliun. Salah satu yang didorong dengan peningkatan alokasi kredit itu adalah KUR Super Mikro yang ditujukan untuk pengusaha milenial, UMKM muda, atau anak muda yang baru memulai usaha.

Langkah tersebut, menurut Lestari, membuka peluang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk meniti jalan menjadi pengusaha.

Apalagi, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, jumlah pengusaha atau wirausaha di Indonesia masih terbilang rendah.

Catatan Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini Indonesia baru mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,47%.

Padahal, rasio kewirausahaan menjadi prasyarat Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045, sehingga Indonesia harus memiliki rasio entrepreneur atau wirausaha minimal sebesar 4% dari populasi penduduk.

Sebagai perbandingan saat ini Singapura rasio kewirausahaannya sudah mencapai 8,6% dan Thailand memiliki rasio kewirausahaan di atas 4%.

Menurut Rerie yang merupakan legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, selain dukungan dalam kemudahan mengakses permodalan, penting juga memberikan sejumlah keterampilan para pengusaha muda dan pemula sesuai bidang usaha yang digelutinya.

Pengembangan dan peningkatan manajemen wirausaha, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, juga diperlukan dalam proses pengembangan usaha bagi pemula.

Bermunculannya pengusaha-pengusaha muda di Indonesia, jelas Rerie, akan berdampak juga pada pembukaan lapangan kerja yang mampu memberi kesempatan kerja kepada masyarakat luas.

Sehingga upaya mencetak para pengusaha muda di sektor UMKM, menurut Rerie, merupakan langkah strategis dalam proses menggerakkan perekonomian nasional, sekaligus ikut menjadi bagian upaya mewujudkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

FOLLOW US