• News

GPII Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia dan Belanda

Yahya Sukamdani | Kamis, 26/01/2023 01:07 WIB
GPII Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia dan Belanda Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII). Foto: dok. katakini

JAKARTA – Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) mengecam keras tindakan pembakaran dan pelecehan terhadap Al Quran di Swedia, Sabtu (21/1/2023).

“Mengecam dan mengutuk keras tindakan nir adab (uncivilized) dari Rasmus Paludan dan Edwin Wagensvel yang telah menistakan Al-Quran dengan melakukan pembakaran, merobek dan menginjak-injak kitab suci umat Islam dengan dasar kebebasan berekspresi, hingga memancing kemarahan komunitas muslim dunia,” demikian salah satu poin pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP GPII Periode 2022-2025 Masri Ikoni yang salinannya diterima katakini.com di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Melalui Kemenlu RI, lanjut pernyataan GPII, mendesak pemerintah Swedia dan Belanda untuk bersikap tegas dan tidak membiarkan ekstremisme dan Islamofobia berkembang.

”Karena bertentangan dengan resolusi Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melawan Islamopobia yang disepakati pada 15 Maret 2022 di markas besar PBB di New York. Kemudian ditetapkan tanggal 15 Maret sebagai Hari Internasional Melawan Islamofobia.”

Seorang politisi anti-imigran bernama Rasmus Paludan membakar salinan Al-Quran di dekat Kedutaan Besar Turki di kota Stockholm.

Paludan merupakan pemimpin partai Stram Kurs (Garis Keras) sayap kanan Denmark. Paludan memiliki izin yang diperolehnya dari pihak kepolisian setempat untuk menjalankan aksinya.

Rasmus Paludan merupakan politisi dari partai politik yang berbasis di Denmark, pada pemilihan parlementer 2019 partainya gagal tembus parlemen karena tidak mampu meraih 2 persen suara yang merupakan ambang batas parlemen.

Diduga kuat, aksinya kali ini sangat politis untuk meningkatkan popularitas partainya, aksi bakar Al Quran ini pernah dilakukan juga oleh Paludan sebelumnya.

Tak lama setelah aksi ini, hal serupa dilakukan oleh politisi Belanda, Edwin Wagensveld, kepala kelompok anti-Islam Pegida, yang merobek dan menginjak-injak lembaran Al-Quran di depan gedung parlemen di kota Den Haag, Belanda pada hari Minggu (22/1/2023).

Wagensveld merupakan pimpinan kelompok anti Islam Jerman, Pegida cabang Belanda.

FOLLOW US