JAKARTA - Partai Komunis China memprioritaskan kepentingan nasional dan menunjukkan "semangat juang" dalam lima tahun terakhir, katanya pada hari Rabu. Pengakuan paling eksplisit dari partai ini menempatkan faktor domestik pertama dalam berurusan dengan negara lain.

Pengamat mengatakan penegasan kebijakan luar negeri selama pertemuan kunci, dalam tinjauan diplomasi di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, adalah sinyal yang jelas bahwa China akan terus bersikap tegas. Xi diharapkan memperbarui kekuasaannya bulan ini.

Komite Sentral partai membuat pernyataannya pada pleno ketujuh, kantor berita negara Xinhua melaporkan pada hari Rabu. Pleno empat hari itu adalah pertemuan terakhirnya sebelum perombakan kepemimpinan di Kongres yang dimulai pada Minggu.

Partai tersebut telah "memprioritaskan kepentingan nasional dan mengutamakan politik internal, mempertahankan kesabaran strategis, menunjukkan semangat juang, berjuang untuk menjaga martabat nasional dan kepentingan inti," lapor Xinhua.

Menurut Xinhua, partai itu menghitung di antara pencapaiannya "pengelolaan yang tepat" dari risiko dan tantangan yang ditimbulkan oleh krisis Ukraina, "perjuangan berkelanjutan melawan separatisme dan campur tangan asing" dan penerapan ketat pembatasan COVID.

China telah mengecam apa yang dilihatnya sebagai campur tangan Barat di Hong Kong, bekas jajahan Inggris yang kembali ke pemerintahan China pada 1997, dan menekankan klaim teritorialnya atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

Komite Sentral, yang terdiri dari sekitar 360 pejabat tinggi partai, memilih dengan mengacungkan tangan untuk menyetujui laporan yang akan dibuat Xi di Kongres dan rancangan amandemen konstitusi partai. Perubahan akan diumumkan di Kongres.