• News

Badan PBB Memilih untuk Membentuk Penyelidik Hak Asasi Manusia Rusia

Yati Maulana | Sabtu, 08/10/2022 15:01 WIB
Badan PBB Memilih untuk Membentuk Penyelidik Hak Asasi Manusia Rusia Sidang Komisi HAM PBB menyetujui penyelidikan dugaan kejahatan perang dalam invassi Rusia di Ukraina. Foto: Reuters

JAKARTA - Sebuah badan hak asasi manusia PBB dengan nyaman meloloskan mosi pada hari Jumat untuk menunjuk seorang ahli independen baru tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Rusia, menuduh Moskow menciptakan "iklim ketakutan" melalui penindasan dan kekerasan.

Suara anggota badan tersebut terbagi menjadi 17 mendukung, enam menentang, dan 24 abstain. Langkah tersebut adalah pertama kalinya Dewan Hak Asasi Manusia yang berusia 16 tahun membentuk Pelapor Khusus untuk memeriksa catatan hak dari salah satu yang disebut anggota `P5`, yang memegang kursi permanen di Dewan Keamanan.

"Kami ingin menjadi jelas hari ini bahwa kami tidak melupakan mereka yang berjuang untuk kebebasan di dalam negeri sementara (Presiden Rusia Vladimir) Putin menindas rakyat Rusia dan melakukan penindasan di luar negeri," Duta Besar Inggris untuk PBB di Jenewa, Simon Manley , mengatakan kepada Reuters tepat setelah pemungutan suara.

Hampir 50 negara mengajukan mosi tersebut termasuk Inggris, semua negara Uni Eropa, kecuali Hungaria, serta Amerika Serikat, Ukraina, Jepang, dan Kolombia. Mereka yang memilih menentang adalah Cina, Venezuela, Kuba, Eritrea, Bolivia, dan Kazakhstan.

Langkah itu mengikuti undang-undang Rusia yang lebih kuat tahun ini untuk menghukum orang-orang yang menurut Moskow mendiskreditkan angkatan bersenjata atau menyebarkan informasi palsu, dan penutupan paksa kelompok-kelompok hak asasi manusia, termasuk Memorial, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada hari Jumat.

Duta Besar Rusia untuk PBB di Jenewa, Gennady Gatilov, mengatakan mosi itu berisi "aliran tuduhan palsu".

"Draf resolusi ini adalah satu lagi contoh bagaimana negara-negara Barat menggunakan dewan ini untuk mencapai tujuan politik mereka," katanya.

Utusan China Yang Zhilun menuduh negara-negara Barat yang mengajukan mosi standar ganda tentang hak asasi manusia, menunjuk pada masalah rasisme dan migran di dalam negeri.

Dewan beranggotakan 47 orang sangat terpecah, dengan paduan suara negara-negara yang dipimpin oleh Rusia dan China yang menentang tindakan apa pun terhadap negara-negara tertentu, yang menurut mereka sama dengan campur tangan politik.

Kemenangan hari Jumat itu melegakan negara-negara Barat setelah kekalahan bersejarah dari mosi China pada hari Kamis.

FOLLOW US