• Info MPR

HNW: Tantangan Akan Membuat Kita Menjadi Tangguh

Akhyar Zein | Rabu, 14/09/2022 16:38 WIB
HNW:  Tantangan Akan Membuat Kita Menjadi Tangguh Wakil Ketua MPR Dr. M. Hidayat Nur Wahid saat menerima Pimpinan Perwakilan Pelajar Islam Indonesia (PII) Mesir, di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD. Senayan, Jakarta, 13 September 2022.(foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Dr. M.  Hidayat Nur Wahid MA (HNW) mengatakan Organisasi Pelajar penting menikmati banyaknya tantangan. Tantangan yang ada bisa jadi vitamin bila bisa dikelola agar menjadi peluang. Tantangan dan peluang tersebut justru akan membuat diri kita menjadi tangguh, unggulan dan tidak mudah menyerah.

"Itulah yang dicontohkan oleh Bapak2 Bangsa saat mereka masih belajar atau kuliah di Luar Negeri seperti di Belanda maupun Mesir," kata HNW  saat menerima Pimpinan Perwakilan Pelajar Islam Indonesia (PII) Mesir, di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD. Senayan, Jakarta, 13 September 2022.

HNW mengungkapkan pengalaman dirinya yang pernah kuliah di di Madinah, Arab Saudi. Saat itu ia aktif dalam organisasi pelajar Indonesia, juga mengalami berbagai macam tantangan seperti yang dialami oleh PII Mesir. Kekurangan fasilitas yang ada menurutnya tidak menjadi halangan dan beban bila kita berorganisasi dilandasi dengan kesukaan, kerelaan, pengabdian dan profesionalisme, dan peduli terhadap masa depan umat dan bangsa.

“Saat di Madinah, dalam beraktivitas organisasi, kami juga menghadapi banyak keterbatasan dan tantangan”, ungkap politisi dari Partai Keadilan Sejahtera itu. “Tapi itu tidak kami jadikan sebagai penghalang, malah jadi penyemangat. Sehingga di sana saya tetap bisa aktif berorganisasi, berdakwah, dan berolahraga tanpa melupakan sukses study juga”tambahnya.

Menurutnya yang diperlukan generasi muda saat ini adalah agresifitas, mobilitas, totalitas, dan intelektualitas. Kuliah di Mesir tentu harus terpatri keseriusan yang lebih sebab tidak mudah dan murah kuliah di negeri Piramida itu. Segala kesulitan dan biaya yang tak murah harus menghasilkan pelajar Indonesia dengan kualitas yang lebih tinggi dari kalau belajar di dalam negeri.

Kader PII sesuai namanya, harus mempunyai nilai lebih dibanding dengan kader organisasi pelajar dan mahasiswa lainnya. Kader organisasi ini harus menunjukkan keislaman dan keintelektualannya dan keberpihakannya kepada bangsa dan negara Indonesia. Pelajar-pelajar Islam yang di Mesir pada saat perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia seperti Kahar Mudzakkir maupun Saridi (Rasyidi) kerap menulis dan mempublikasikan perjuangan Bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaannya. Dan lewat tulisan-tulisan itulah bangsa Arab seperti Mesir dan lain2nya banyak tahu tentang perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. “Dari sinilah Mesir dan beberapa negara Arab menjadi yang pertama mendukung kemerdekaan Indonesia.

 

FOLLOW US