JAKARTA - Kolombia akan menjamin hak untuk suaka dan perlindungan, Presiden Gustavo Petro mengatakan Senin malam, setelah seorang anggota parlemen Venezuela mendesak ekstradisi oposisi politik partainya dari Kolombia.

Tetangga Amerika Selatan telah memulai proses normalisasi hubungan mereka sejak peresmian Petro bulan ini, setelah bertahun-tahun ketegangan dan penutupan perdagangan, dengan masing-masing menunjuk seorang duta besar untuk negara lain.

Pemerintah Presiden Nicolas Maduro menanggapi dengan antusias rencana Petro untuk membuka perdagangan reguler dan mengatakan ingin memulai kembali hubungan militer.

Banyak tokoh oposisi Venezuela telah melarikan diri ke Kolombia dalam beberapa tahun terakhir di tengah penangkapan beberapa rekan mereka di negara asal mereka.

"Kolombia menjamin hak untuk suaka dan perlindungan," tulis Petro di Twitter, men-tweet ulang artikel pers lokal tentang komentar Senin oleh Diosdado Cabello, komandan kedua Partai Persatuan Sosialis Venezuela (PSUV), yang mengatakan Caracas sedang mengerjakan ekstradisi, permintaan untuk tokoh oposisi yang tidak disebutkan namanya.

"Ada sekelompok orang yang dicari Venezuela dalam ekstradisi sehingga mereka dapat ditahan dan dikirim ke Venezuela untuk kejahatan yang dilakukan terhadap negara kita. Mereka bahkan memiliki pembunuh yang dilindungi di sana, pencuri," kata Cabello. "Semuanya adalah masalah kemauan politik."

Caracas memutuskan hubungan dengan Bogota pada 2019 setelah aktivis oposisi Venezuela mencoba memasuki negara itu dari Kolombia dengan truk makanan dan bantuan medis. Pemerintah Maduro mengatakan itu adalah sebuah front untuk upaya kudeta yang didukung oleh Washington.

Sekitar 2 juta migran Venezuela tinggal di Kolombia, menurut otoritas migrasi.