• News

Tergantung Rusia, Jerman Bayar Pasokan Gas Pakai Mata Uang Rubel

Tri Umardini | Rabu, 01/06/2022 20:49 WIB
Tergantung Rusia, Jerman Bayar Pasokan Gas Pakai Mata Uang Rubel Perusahaan energi Jerman. Tergantung Rusia, Jerman Bayar Pasokan Gas Pakai Mata Uang Rubel. (FOTO: UNIPER)

JAKARTA - Perusahaan energi Jerman, Uniper dan RWE AG dilaporkan telah membayar pasokan gas Rusia menggunakan skema baru yang diusulkan Moskow.

Hal itu sebagai upaya untuk memastikan keamanan pasokan bahan bakar di negaranya.

Melansir dari Reuters, skema pembayaran Rusia, yang mengharuskan pembeli asing menyiapkan rekening yang akan dibayar dalam Euro dan kemudian ditukar dengan mata uang Rubel, telah menggoyahkan tekad keras Uni Eropa dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.

Beberapa negara Eropa menolak untuk melakukan pembayaran, sementara anggota Uni Eropa lainnya berusaha mencari cara untuk mematuhi skema pembayaran gas Rusia.

Jerman sangat bergantung pada gas Rusia, yang memenuhi setengah impor bahan bakarnya pada tahun lalu.

Dua importir utama gas Rusia dari Jerman, Uniper dan RWE AG mengatakan mereka akan membuat rekening di Rusia.

itu sejalan dengan pedoman UE, untuk memastikan aliran gas ke Jerman terus berlanjut.

Seperti perusahaan Jerman dan Eropa lainnya, Uniper telah mengubah metode pembayaran untuk pengiriman gas dari Rusia.

Uniper membayar dalam euro sesuai dengan mekanisme pembayaran baru, pembayaran pertama dilakukan pada akhir Mei.

"Oleh karena itu, Uniper bertindak sesuai dengan sanksi dan dapat terus memastikan pemenuhan kontrak tepat waktu,” ujar Uniper dalam pernyataannya, yang dikutip dari Reuters.

Seorang juru bicara RWE AG mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mentransfer euro ke rekening Rusia yang telah dibuat untuk memungkinkan pembayaran.

Bulan lalu, Uniper mengatakan pihaknya akan melakukan pembayaran pasokan gas yang jatuh tempo pada akhir Mei kemarin dengan skema baru.

Perusahaan ini mengatakan proses tersebut telah dikoordinasikan dengan pemerintah Jerman dan mengikuti pedoman UE. 

Sementara itu, perusahaan energi Rusia Gazprom pada Selasa (31/5/2022) kemarin mengatakan telah memotong pasokan gas ke Belanda, setelah perusahaan gas Belanda GasTerra gagal melakukan pembayaran untuk pengiriman pasokan gas pada bulan April. (*)

 

FOLLOW US