• News

Duta Besar Rusia Disiram Cairan Merah oleh Demonstran Anti Perang Polandia

Yati Maulana | Selasa, 10/05/2022 10:15 WIB
Duta Besar Rusia Disiram Cairan Merah oleh Demonstran Anti Perang Polandia Duta Besar Rusia, Sergey Andreev, disiram cairan berwarna merah oleh sekelompok pengunjuk rasa anti perang di Polandia, Senin, 9 Mei 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Polandia disiram dengan cairan merah pada hari Senin oleh orang-orang yang memprotes perang di Ukraina saat ia meletakkan bunga di Pemakaman Militer Soviet di Warsawa untuk menandai ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman.

Perang di Ukraina telah membayangi Hari Kemenangan tahun ini, ketika Moskow menghormati 27 juta warga Soviet yang kehilangan nyawa mereka dalam Perang Dunia Kedua. Polandia, pendukung kuat Ukraina dalam perlawanannya terhadap invasi Rusia, menentang setiap peringatan besar-besaran yang diadakan.

Rekaman video yang diposting di Twitter menunjukkan para pengunjuk rasa, beberapa dengan bendera Ukraina, mengelilingi delegasi Rusia dan meneriakkan "fasis" sebelum duta besar disiram dengan cairan merah.

Duta Besar Sergey Andreev mengatakan kepada wartawan bahwa dia dan timnya tidak terluka parah dalam insiden itu, lapor kantor berita TASS.

"Kami akan melakukan protes resmi," katanya. "Ketika mereka merekomendasikan agar kami tidak mengadakan acara yang lebih besar, kami bertemu mereka di tengah jalan, kami tidak memperburuk situasi."

Sebelumnya pada hari itu ditemukan kata-kata "Bunuh Putin" yang ditulis dengan warna biru dan kuning, warna bendera Ukraina, di sebuah monumen di pemakaman, lapor stasiun televisi swasta TVN24. Tulisan itu kemudian dihapus.

Seorang pengunjuk rasa yang diwawancarai oleh TVN24 mengatakan bahwa duta besar itu bagus ditutupi dengan warna merah. "Dengan sepenuh hati, kami bersama Mariupol," katanya, mengacu pada kota tenggara Ukraina yang hancur akibat perang.

Lebih dari tiga juta orang Ukraina telah melarikan diri ke Polandia sejak perang dimulai pada 24 Februari.

Polandia, rumah dari serikat pekerja Solidaritas yang memainkan peran kunci dalam menjatuhkan komunisme di Eropa tengah dan timur, telah lama memiliki hubungan yang tegang dengan Rusia dan merupakan pendukung sanksi keras terhadap Moskow atas invasi ke Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya ke Ukraina dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi dan "mendenazifikasi" Ukraina. Ukraina dan Barat mengatakan Putin melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Polandia mengatakan dia tidak segera mengomentari insiden itu. Seorang juru bicara polisi tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

FOLLOW US