JAKARTA - Sebanyak tujuh museum di Jakarta akan direnovasi guna mengedepankan gaya digital. Hal ini dilakukan guna menarik minat generasi muda untuk berkunjung ke museum.

"Di sini ada tujuh museum. Kita akan buat museum ini menyenangkan, bukan hanya menyimpan barang bersejarah saja, tapi ada ilmu yang bisa didapatkan," kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek), Hilmar Farid, menjawab pers di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, Senin (21/3/2022).

Farid pun sempat menyebutkan beberapa museum yang akan direvitalisasi tahun ini yakni Museum Naskah Proklamasi dan Museum Nasional.

Konsep revitalisasi pun mengusung gaya digital yang sudah diterapkan pada Museum Sumpah Pemuda.

Saat berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda Senin ini, dia menyoroti beberapa tampilan yang menarik, salah penyajian detik-detik diskusi lahirnya Sumpah Pemuda melalui layar "imersif".

Di layar tersebut, pihak pengelola museum menampilkan reka adegan suasana kongres pemuda sebelum lahirnya Sumpah Pemuda.

Pola penyajian secara digital itulah yang akan dikembangkan di seluruh museum agar penyampaian informasi tentang sejarah lebih interaktif.

Saat ditanya berapa anggaran yang disiapkan untuk program revitalisasi tersebut, Farid enggan membeberkannya.

"Anggarannya global ya, karena kita tidak menangani museum di sini saja, tapi di daerah juga menjadi perhatian kami," jelas dia.

Dengan revitalisasi tersebut, dirinya berharap anak muda lebih tertarik mengunjungi museum sehingga kaum milenial kaya akan pengetahuan sejarah bangsa.