• News

Citigroup akan Pecat Karyawan yang Tidak Divaksin

Yati Maulana | Senin, 10/01/2022 10:32 WIB
Citigroup akan Pecat Karyawan yang Tidak Divaksin Citigroup menjadi yang pertama di Wall Street yang menerapkan aturan karyawan yang tidak vaksin akan dipecat. Foto: CNBC

JAKARTA - Citigroup akan menjadi institusi Wall Street besar pertama yang menegakkan aturan akan memberhentikan pekerja yang tidak divaksin pada akhir bulan ini.

Dari CNBC dilansir, bank sudah mengingatkan karyawan dalam memo yang dikirim pada hari Jumat tentang kebijakannya. Pertama kali, kebijakan ini sudah diumumkan pada bulan Oktober, bahwa mereka harus divaksinasi sepenuhnya sebagai syarat kerja. Saat itu, bank mengatakan bahwa karyawan harus menyerahkan bukti vaksinasi pada 14 Januari.

Mereka yang belum mematuhi minggu depan akan diberikan cuti yang tidak dibayar, dengan hari kerja terakhir mereka adalah 31 Januari, menurut memo itu, yang pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg. Seorang juru bicara bank yang berbasis di New York menolak berkomentar.

Citigroup adalah bank terbesar ketiga di Amerika, berdasarkan aset dan merupakan pemain utama di pasar pendapatan tetap, telah memiliki kebijakan vaksin paling agresif di antara perusahaan-perusahaan Wall Street. Bank-bank saingan termasuk JPMorgan Chase dan Goldman Sachs sejauh ini belum memberhentikan karyawan yang tidak divaksinasi.

Citigroup, yang dipimpin oleh CEO Jane Fraser sejak Maret tahun lalu, mengatakan keputusan itu diambil karena sebagai kontraktor pemerintah, perlu mematuhi perintah eksekutif Presiden Joe Biden tentang vaksin. Bank juga mengatakan bahwa menegakkan aturan akan membantu memastikan keselamatan karyawan yang kembali ke kantor.

Lebih dari 90 persen karyawan mematuhi mandat vaksin, dan angka itu meningkat saat tenggat waktu semakin dekat, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut. Bank memiliki 220.000 karyawan pada akhir tahun lalu, meskipun kebijakan tersebut hanya berlaku untuk staf yang berbasis di Amerika.

Sementara beberapa perusahaan teknologi memberlakukan pekerjaan jarak jauh sebagai model permanen, CEO Wall Street termasuk Jamie Dimon dari JPMorgan dan James Gorman dari Morgan Stanley menyuarakan perlunya menarik pekerja kembali.

Namun penyebaran varian omicron Covid-19 telah memaksa perusahaan untuk menunda kembali rencana kerja, menjadikannya gangguan terbaru yang disebabkan oleh pandemi.

FOLLOW US