• Ototekno

Kunjungi Mototribe Show 2021, Bamsoet Kagum Kehebatan Modifkasi Anak Bangsa

Akhyar Zein | Sabtu, 26/06/2021 19:20 WIB
Kunjungi Mototribe Show 2021, Bamsoet Kagum Kehebatan Modifkasi Anak Bangsa Bamsoet saat meninjau Mototribe Show 2021, di Bali, Sabtu (26/6/21) (foto: Humas MPR)

Bali, Katakini.com - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mendukung pagelaran Mototribe Show 2021, yang diselenggarakan komunitas Afternoon Cruisin, di Bali. Tidak kurang dari 20 builder lokal Bali berpartisipasi menampilkan berbagai karya motor modifikasi. Antara lain Ager-Ager Garage, Backyard Custom, Kedux Garage, Moonstone Garage, dan 5151 Custom.

Termasuk AMS Garage, builder asal Bali yang pernah mengharumkan Indonesia atas prestasinya memenangkan juara 1 kompetisi online caferacer yang diadakan pipeburn, Covid Motorcyle Show 2020 di Amerika. Mengalahkan 304 peserta dari berbagai negara. Sementara juara 2 dipegang builder dari Spanyol, dan juara 3 builder dari Rusia.

"Tidak kalah hebat, dalam eksebisi Mototribe Show 2021, turut menghadirkan builder yang mampu memodifikasi sekaligus mengkonversi motor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik. Seperti ditunjukan GTX Garage, yang membangun chopper dari motor listrik berbasis Selis E-max. Melihat berbagai karya modifikasi yang ditampilkan, kita akan menyaksikan betapa hebatnya modifikasi otomotif karya anak bangsa. Karenanya perlu terus disupport oleh berbagai stakeholders, mulai dari pemerintah pusat, kementerian dan lembaga negara, hingga pemerintah daerah dan berbagai instansi swasta lainnya," ujar Bamsoet saat meninjau Mototribe Show 2021, di Bali, Sabtu (26/6/21).

Bamsoet turut mengapresiasi langkah Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bali menggandeng komunitas motor listrik Bali, Dewata EV Association. Melalui Mototribe Show 2021, mereka turut mengedukasi para komunitas motor untuk mencoba berbagai motor listrik yang pengembangannya di support PLN. Seperti motor listrik Gesits, Makara, United T1800, BF Goodrich, Viar, hingga sepeda listrik Selis.

"Langkah PLN mensupport komunitas otomotif untuk bermigrasi ke kendaraan listrik sejalan dengan visi dan misi IMI. Dengan bermigrasi ke kendaraan listrik, penggunaan BBM secara otomatis akan menurun tajam. Sehingga Indonesia tidak perlu lagi menjadi negara importir BBM. Mengingat dari kebutuhan minyak mentah 1,3 juta barel per hari (bph), Indonesia hanya bisa memproduksi setengahnya yakni sekitar 700 ribu bph. Selebihnya diperoleh melalui impor," jelas Bamsoet.

IMI bersama Kementerian Perhubungan juga sedang menyelesaikan peraturan/prosedur legalitas kendaraan hasil modifikasi otomotif.

Agar para modifikator memiliki acuan yang jelas dalam memodifikasi kendaraan, sehingga bisa legal digunakan di jalan raya. Sekaligus menggairahkan industri kendaraan kustom yang saat ini sedang digandrungi berbagai negara dunia.

"Pada prinsipnya, Kementerian Perhubungan sangat mendukung perkembangan industri modifikasi otomotif di Indonesia, dengan catatan bukan untuk diproduksi dan diperjual belikan secara massal. Melainkan produksi terbatas untuk hobi. Legalitasnya sedang disusun oleh IMI bersama Kementerian Perhubungan, yang rencananya juga melibatkan tim dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI)," terang Bamsoet.

Kendaraan kustom bisa dijadikan sebagai salah satu sektor penyelamat perekonomian dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Sekaligus memajukan UMKM dan ekonomi kreatif. Mengingat sektor UMKM adalah penyumbang terbesar berbagai kebutuhan pelaku usaha kendaraan kustom, dari mulai helm, knalpot, spion, jaket, hingga sepatu, dan berbagai kebutuhan lainnya.

"Potensi pasar kendaraan kustom sangat besar, karena Indonesia memiliki sekitar 52 juta penduduk kelas menengah. Modal membuka usahanya pun tidak terlalu besar. Begitupun dengan potensi pasar/market Internasional. Terlebih hasil kendaraan kustom Indonesia sudah mendapat tempat di hati pecinta kendaraan kustom dunia," pungkas Bamsoet.

FOLLOW US