Katakini.com - PT Food Station Tjipinang Jaya memproyeksikan penjualan hingga tutup tahun 2020 menyentuh angka Rp2 triliun. Di sisi lain, kendati di bawah tekanan pandemi covid-19, perusahaan mencatat tidak terjadi koreksi terhadap penjualan.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI ini memproyeksikan penjualan sebesar Rp2 triliun hingga akhir 2020.
“Situasi pandemi memang situasi yang penuh tantangan. Namun kami bersyukur menjelang tutup tahun 2020, penjualan Food Station tidak terkoreksi secara mendalam,” ujar Direktur Keuangan dan Umum PT Food Station Tjipinang Jaya Thomas Hadinata, seperti dikutip dari laman resmi perusahaan, Senin (21/12/2020).
Pencapaian pada 2020 menjadi pertimbangan target penjualan pada 2021.
"Tahun depan kami proyeksikan angkanya akan mencapai Rp 2,2 triliun," kata Thomas.
Thomas menambahkan, Food Station tetap optimistis menatap situasi ekonomi 2021. Optimisme ini tetap menguat kendati masih dibayangi tekanan pandemi covid-19.
Pada 2021, lanjut Thomas, akan tetap menggulirkan berbagai program ketahanan pangan. Yakni distribusi pangan murah KJP Plus, beras untuk ASN, pasar murah di 70 kelurahan, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial dan penjualan produk di pasar tradisional hingga modern market, serta penjualan online melalui marketplace.
“Berbagai program ketahanan pangan yang dijalankan dalam beberapa tahun terakhir, terbukti berhasil menjaga inflasi di Jakarta yang diakibatkan oleh volatalitas harga pangan," jelas Thomas.