Mengenal Black Box Pesawat dan Fungsinya

M. Habib Saifullah | Sabtu, 14/06/2025 12:30 WIB
Mengenal Black Box Pesawat dan Fungsinya Mengenal fungsi dari black box pada pesawat (Foto: Wikipedia)

Jakarta, Katakini.com - Dalam dunia penerbangan, istilah black box menjadi sangat familiar terutama ketika terjadi kecelakaan pesawat. Meski namanya terdengar misterius, kotak ini memiliki peran penting dalam mengungkap apa yang terjadi sebelum dan saat kecelakaan berlangsung.

Padahal, secara fisik, black box justru tidak berwarna hitam, melainkan oranye menyala agar mudah dikenali dan ditemukan di antara puing-puing pesawat.

Black box merupakan perangkat perekam penerbangan yang terdiri dari dua bagian utama, Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR). CVR berfungsi merekam percakapan pilot, suara-suara di dalam kokpit, serta komunikasi dengan menara pengawas.

Sementara itu, FDR mencatat berbagai data teknis penerbangan seperti kecepatan, ketinggian, arah, dan pergerakan kendali pesawat. Kedua data ini menjadi kunci utama dalam investigasi kecelakaan.

Meski sering disebut sebagai perangkat pasif, black box justru dibekali teknologi tinggi dan daya tahan luar biasa. Casing-nya dibuat dari bahan titanium atau baja tahan karat, dan mampu bertahan pada suhu ekstrem hingga 1.100 derajat Celsius, tekanan 3.400 G-force, serta kedalaman air ribuan meter.

Perangkat ini juga dilengkapi underwater locator beacon, yaitu sinyal pelacak yang akan aktif selama sekitar 30 hari setelah terendam air, membantu tim pencari menemukannya di laut.

Penempatan black box pada pesawat biasanya berada di bagian ekor, karena secara statistik, bagian ini memiliki kemungkinan lebih besar selamat dari dampak parah saat kecelakaan.

Hal ini membuat peluang untuk mendapatkan data yang utuh menjadi lebih tinggi. Setelah ditemukan, data dalam black box diekstrak menggunakan alat khusus, dan dibaca oleh pakar penerbangan serta forensik data.

Dalam banyak kasus kecelakaan besar, black box menjadi alat utama untuk membongkar penyebab tragedi. Seperti dalam kasus jatuhnya pesawat Air India Boeing 787 baru-baru ini, black box berhasil ditemukan di antara reruntuhan dan kini tengah dianalisis untuk mencari tahu apakah penyebabnya berasal dari kerusakan mesin, kesalahan manusia, atau faktor cuaca.

Kegunaan black box tidak hanya untuk mencari kambing hitam atas tragedi penerbangan, tapi lebih luas dari itu, sebagai sarana evaluasi untuk memperbaiki sistem keamanan dan prosedur penerbangan.

Organisasi penerbangan dunia seperti ICAO atau FAA kerap menjadikan data dari black box sebagai dasar perubahan kebijakan keselamatan.

Meski telah membantu banyak penyelidikan, black box tetap memiliki keterbatasan. Salah satunya adalah durasi rekaman suara yang hanya beberapa jam, serta fakta bahwa data hanya dapat diakses setelah kotak fisik ditemukan.

Inilah sebabnya muncul wacana untuk menghadirkan teknologi live-streaming data penerbangan ke darat agar investigasi tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pencarian fisik perangkat.