Jalan Tol Akses Patimban dibangun sebanyak empat lajur dua arah dengan lebar lajur 3,6 meter.
Pengiriman beras ini merupakan pelayaran kedua Tol Laut T-1 di Pelabuhan Patimban yang dilayani oleh kapal Kendhaga Nusantara 14 dengan operator PT Citrabaru Adinusantara.
Kerja sama dengan Maersk Line sangat potensial, karena perusahaan ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia yang memiliki potensi pengangkutan dari Asia menuju ke Eropa, Amerika Serikat, maupun Timur Tengah.
Presiden Jokowi menyampaikan optimisme kegiatan ekspor kendaraan melalui Car Terminal Pelabuhan Patimban akan terus meningkat ke depannya.
Presiden berada di Pelabuhan Patimban untuk meninjau pelepasan ekspor mobil ke sejumlah negara.
Pelabuhan ini akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan.
Ditandai dengan acara Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Barang Milik Negara Melalui Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI) Proyek KPBU Pelabuhan Patimban yang berlangsung di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Pihak Jepang juga tertarik berpartisipasi dalam proyek infrastruktur lainnya, yaitu proyek Proving Ground yang berada di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi.
Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan.
Sebelumnya, uji coba pengiriman mobil dari Pelabuhan Patimban telah dilakukan pada Desember 2020.
Dari keempat proyek yang dikerjasamakan dengan Jepang, dua diantaranya masih perlu didorong keseriusan, komitmen dan upaya keras pihak Jepang.
Trayek T-3 terdapat rute pelabuhan singgah baru yaitu Pelabuhan Patimban.
Kapal tol laut yang melayani tujuan ke sejumlah daerah seperti Belawan, Medan, dan Pulau Natuna juga direncanakan akan singgah di Pelabuhan Patimban.
Kementerian Perhubungan menugaskan PT. Pelindo III (Persero) untuk melaksanakan pengoperasian sementara Pelabuhan Patimban.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melaporkan progres fisik telah mencapai 35,8 persen.
Pelabuhan Patimban dititikberatkan sebagai pelabuhan yang melayani kegiatan ekspor impor dan domestik untuk kargo kendaraan dan kontainer.
Menurut Menhub, dengan disinergikan menjadi satu kawasan, Patimban diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang sangat baik
Proses lelang tetap bisa dilanjutkan meskipun hanya didapatkan satu yang lolos pra kualifikasi
Pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam tiga Tahap.