• News

Pelabuhan Patimban Uji Coba Bongkar Muat Kapal

Yahya Sukamdani | Kamis, 03/12/2020 23:51 WIB
Pelabuhan Patimban Uji Coba Bongkar Muat Kapal Uji coba bongkar muat kapal di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Kamis (3/12/2020).

Katakini.com – Jelang soft launching pengoperasian pada minggu ke-2 atau ke-3 Desember 2020, Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, melakukan uji coba bongkar muat kapal pada Kamis (3/12/2020).

“Uji coba bongkar muat barang di Patimban ini bisa dilakukan dengan baik. Kapal bisa sandar, artinya dermaga sudah siap. Kedalaman kolam air sudah baik, alur dari luar ke sini sudah baik, jalan dari pabrik ke sini sudah bagus dan para stakeholder sudah melakukan koordinasi dengan baik. Pelabuhan Patimban Patimban siap untuk beroperasi secara terbatas,” kata Menteri perhubungan Budi Karya melalui keterangan tertulis yang diterima katakini.com.

Kegiatan Uji coba Pelaksanaan Bongkar Muat Barang dan Penyandaraan Kapal dilakukan menggunakan kapal MV Ostina yang akan menuju Pelabuhan Belawan Medan. Pada saat uji coba, dilakukan pengangkutan sebanyak 22 unit mobil dari Car Terminal ke dalam kapal.

Terkait dengan pengelolaan Pelabuhan Patimban pada masa pengoperasian secara terbatas, Menhub mengatakan Pengelolaan Pelabuhan akan dilakukan oleh Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban yang akan di bantu oleh tenaga ahli profesional di bidang kepelabuhanan. Sehingga kompetensi yang diberikan akan sama baiknya dengan yang dilakukan di Tanjung Priok.

Menhub berharap agar para stakeholder dan SDM di Kemenhub dan Instansi terkait lainnya siap untuk berpartisipasi dalam pengelolaan pelabuhan ini. sehingga kesiapan dalam pengoperasian Pelabuhan Patimban dapat segera direalisasikan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di wilayah Jawa Barat.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang giat membuat segitiga perkembangan ekonomi dengan nama metropolitan Rebana yang sudah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang Jawa Barat.

Harapannya dengan adanya sejumlah infrastruktur transportasi seperti Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan dibantu dengan sarana-sarana yang lain, maka Jawa Barat akan memiliki pusat ekonomi baru yang ketiga setelah Bandung Raya dan Bodebek.

“Karena kami yakin dengan adanya Patimban, akan memberikan banyak manfaat buat masyarakat. Sekarang rumah-rumah di sekitar Patimban sudah bagus-bagus. Ini efek domino yang diharapkan oleh kami Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ucapnya.

Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Pelabuhan ini akan menjadi Pelabuhan Utama yang tujuan utamanya mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang, serta mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya yang seringkali menimbulkan kemacetan dan mempercepat kerusakan jalan, dan tentunya memperkuat ketahanan ekonomi.
 
Pelabuhan Patimban dititikberatkan sebagai pelabuhan yang melayani kegiatan ekspor impor dan domestik untuk kargo kendaraan dan kontainer. Pembangunan Pelabuhan Patimban merupakan proyek berskala panjang yang dimulai pada Tahun 2018 dan direncanakan selesai Tahun 2027.
 
Saat ini sedang dalam Pembangunan Tahap Pertama yang meliputi pembangunan area terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan jembatan penghubung, Back Up Area, dan jalan akses, dengan kapasitas car terminal sebesar 218.000 CBU dari total kapasitas kumulatif 600.000 CBU dan kapasitas container terminal sebesar 250.000 TEUs dari total kapasitas kumulatif 3,75 Juta TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.
 
Prospek ke depan pembangunan Pelabuhan Patimban dapat menjadi Pelabuhan berskala Internasional yang mampu melayani dan menyediakan Terminal Peti Kemas dengan Kapasitas 7,5juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas kumulatif 600.000 CBU yang didukung akses Tol dan jalur Kereta Api langsung menuju Pelabuhan Patimban dan diharapkan dapat mendukung pemerataan ekonomi di wilayah Provinsi Jawa Barat yang tercakup dalam kawasan segitiga Rebana.
 
Di samping itu, kehadiran Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, seperti produk otomotif. Pelabuhan Patimban yang terkoneksi dengan jalan tol juga diharapkan dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa.

Turut hadir dalam uji coba ini Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus Purnomo, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, dan jajaran dari stakeholder terkait lainnya seperti : Kemenkomarvest, Kemen PUPR, TNI, Polri, PT PP, PT Hutama Karya, PT Adhi Karya, dan lain-lain.

FOLLOW US