Berjuang Melawan Kanker Payudara, Shannen Doherty Selalu Punya Harapan
Kembali Jadi Supermodel, Linda Evangelista Berpose Avant-Garde High Fashion untuk V
Linda Evangelista Dorong Penggemarnya Lakukan Skrining Kanker Payudara Sejak Dini
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, kebijakan kesehatan nasional belum mampu menjawab permasalahan yang dihadapi para penderita kanker payudara di Indonesia
Jadi Penyintas Kanker Payudara Dua Kali, Linda Evangelista Bersyukur Diberi Bonus Hidup
18 September Purple Bra Day, Dukungan Mental untuk Penderita Kanker Payudara
Waka MPR: Gerakan Deteksi Dini Kanker Payudara Harus Dimasifkan
Sarah Ferguson Pulih dari Operasi Setelah Didiagnosis Menderita Kanker Payudara
Idap Kanker Payudara Stadium 4, Bintang Beverly Hills Shannen Doherty Ungkap Ketakutannya
Jadikan SADARI Gerakan Masyarakat untuk Wujudkan Perempuan Indonesia yang Sehat
Deteksi Dini Kanker Payudara Sangat Mempengaruhi Survival Rate Penderita
Gerakan Deteksi Dini Kanker Payudara Langkah Penting Menyelamatkan Kehidupan Bangsa
Sebagian Besar Kanker Payudara Didiagnosis Sudah Memasuki Stadium Lanjut
Deteksi dini penting mengingat kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang memiliki kontribusi tertinggi terhadap prevalensi kanker pada perempuan di Indonesia.
Banyak mitos yang beredar di tengah masyarakat seputar kanker payudara. Salah satunya, perempuan dengan payudara besar rentan mengidap penyakit mematikan ini.
Data BPJS Kesehatan tahun 2020 mencatat, kanker payudara merupakan kanker tertinggi dengan angka kejadian 44 per 100.00 penduduk dengan angka kematian 15,3 per 100 penduduk.
Merokok bukan hanya saja berdampak buruk pada kesehatan sistem pernapasan. Aktivitas yang kerap kita temui di lingkungan sekitar ini ternyata juga meningkatkan risiko kanker payudara.
Hal ini disampaikan oleh Ketua YKPI Linda Agum Gumelar dalam kegiatan `PodCare: Edisi Spesial dengan Linda Agum Gumelar` pada Sabtu (30/10), di kanal Youtube idsMED Solutions Plus.
Ahli bedah onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, dr. Bob Andinata, SpB(K)Onk mengatakan, faktor-faktor risiko itu terbagi menjadi dua, yaitu faktor risiko yang bisa dimodifikasi, dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi.
pemahaman perempuan muda tentang deteksi dini lewat periksa payudara sendiri (Sadari) misalnya masih jadi pekerjaan rumah kita bersama.