Bukan Bidadari Biasa, Buku Karya Anak Tuna Netra untuk Ganjar
Chief Information Officer Kanada menilai WeChat memiliki risiko yang tidak dapat diterima terhadap privasi dan keamanan
Diam-diam Elon Musk dan Grimes Sambut Bayi Ketiga Bernama Techno Mechanicus
Elon Musk Ingin Twitter Jangkau 1 Miliar Pengguna
Ironi, Ganda Nomor Satu Dunia Tumbang di Babak Pertama Indonesia Open 2022
Layanan seperti Apple Pay, Google Pay, dan WeChat Pay China, yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, saat ini tidak ditetapkan sebagai sistem pembayaran.
Presiden sebelumnya, Donald Trump mengklaim aplikasi milik Tiongkok menimbulkan risiko keamanan nasional dan telah berusaha untuk memaksa penjualan TikTok kepada investor AS.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mencabut perintah eksekutif dari pendahulunya Donald Trump yang berusaha untuk melarang aplikasi seluler milik China, TikTok dan WeChat karena masalah keamanan nasional.
Bukan hanya Pelajar asal China saja pengguna WeChat , namun Aplikasi ini juga populer di kalangan warga Amerika yang tinggal di China serta orang Amerika yang memiliki kepentingan bisnis dan personal dengan China.
Perintah dari Hakim Beeler menyatakan bahwa larangan WeChat tersebut lebih banyak "pidato" dibandingkan kekhawatiran terhadap keamanan nasional.
Pengguna WeChat AS menuduh pembatasan yang direncanakan oleh Presiden Donald Trump pada aplikasi tersebut tidak konstitusional
Twitter memiliki kapitalisasi pasar hampir US$30 miliar, hampir sama dengan penilaian aset TikTok yang akan didivestasi
Menyuarakan masalah keamanan, presiden AS menekankan bahwa dia tidak ingin TikTok berada di bawah kendali China.