Wakil Ketua MPR, Sjarifuddin Hasan. (Foto: Humas MPR)
BOGOR - Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan menyampaikan, ikut berkontribusi dan memilih dalam Pemilu 2024 merupakan betuk ketaatan terhadap konstitusi.
Hal itu disampaikannya dalam Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau Empat Pilar MPR, di Pondok Pesantren Al Hikmah, Bojongkerta, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Senin, (2/10/23).
Dalam kegiatan yang dihadiri ratusan santri, kiai, nyai, dan pengelola pesantren yang berasal dari berbagai wilayah di Kota Bogor ini, Sjarifuddin Hasan mengatakan, setiap warga negara mesti melaksanakan Empat Pilar MPR.
Dia menyebutkan, salah satu pilar MPR yakni UUD dikatakan pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali. “Jadi bila ada yang menginginkan pemilu ditunda, dipercepat, atau yang lainnya, maka hal demikian adalah bentuk pelanggaran UUD,” tegasnya.
"Sebagai warga negara harus taat konstitusi. Presiden, pemerintah, dan rakyat harus patuh pada konstitusi,” imbuh dia.
Pemerintah telah menetapkan akan diadakan pemilu, ada pemilu presiden, legislatif, dan pemilihan anggota DPD, pada 14 Februari 2024 mendatang. Dari pemilu yang ada, rakyat mempunyai hak untuk menentukan pemimpinnya yang dianggap bisa memimpin Indonesia ke depan.
"Sebagai ketaatan pada UUD maka semua harus mengikuti dan berkontribusi pada pelaksanaan pemilu," tegas pria yang juga menjadi Guru Besar Universitas Negeri Makassar itu.
Dalam kesempatan itu, Sjarifuddin Hasan mengucapkan terima kasih kepada peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR, yang datang dari 6 kecamatan di kota yang dijuluki kota hujan itu. “Silaturahim ini bukan pertemuan pertama dan terakhir,” ujar Politisi Partai Demokrat itu.
Pria asal Sulawesi itu menuturkan dengan silaturahim, semuanya dapat jalin hubungan. Semakin banyak silaturahim membuat umur akan dipanjangkan oleh Allah, diberi kesehatan, dan dilimpahkan rejeki. “Sehingga saya senang bersilaturahim,” ujarnya.
