Alasan Borobudur Jadi Pusat Perayaan Waisak di Indonesia

M. Habib Saifullah | Senin, 12/05/2025 14:15 WIB


Pada 23 Mei 1929, Theosofische Vereniging pertama kali menggelar Vesak di Candi Mendut, dan pada 12 Mei 1930 merayakannya di Borobudur Ilustrasi perayaan waisak (Foto: Unsplash/Visual Karsa)

Jakarta, Katakini.com - Hari Raya Waisak merupakan perayaan suci bagi umat Buddha yang memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan wafatnya.

Di Indonesia, perayaan ini dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan salah satu warisan budaya dunia UNESCO.

Pemilihan Candi Borobudur sebagai pusat perayaan Waisak bukanlah tanpa alasan. Candi ini dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra sebagai tempat pemujaan Buddha dan ziarah spiritual.

Struktur candi yang menyerupai mandala tiga dimensi mencerminkan perjalanan spiritual menuju pencerahan, sejalan dengan makna Waisak itu sendiri.

Baca juga :
Berbagai Mitos Candi Borobudur, Ada Jalur Gaib

Pada 23 Mei 1929, Theosofische Vereniging pertama kali menggelar Vesak di Candi Mendut, dan pada 12 Mei 1930 merayakannya di Borobudur, sebagaimana dokumentasi harian Sin Po yang dirujuk dalam Bhagavant.com.

Baca juga :
Beginilah Fungsi Candi di Masa Lalu

Perayaan Waisak di Candi Borobudur diawali dengan pengambilan Api Dharma dari Mrapen dan Air Suci dari Umbul Jumprit, yang melambangkan semangat dan kemurnian. Keduanya dibawa ke Candi Mendut, kemudian dilanjutkan dengan prosesi kirab menuju Candi Borobudur.

Puncak perayaan ditandai dengan detik-detik Waisak saat bulan purnama, diiringi meditasi dan pelepasan ribuan lampion sebagai simbol harapan dan pencerahan.

Baca juga :
Jadi Pusat Perayaan Waisak di Indonesia, Ini 6 Fakta Borobudur

Candi Borobudur juga menjadi tempat berkumpulnya umat Buddha dari berbagai negara, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura, yang datang untuk mengikuti ritual Thudong, yaitu perjalanan spiritual dengan berjalan kaki ribuan kilometer menuju Borobudur.

Selain sebagai pusat perayaan keagamaan, Candi Borobudur juga menjadi ikon budaya dan pariwisata Indonesia. Keindahan arsitektur dan nilai historisnya menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya, yang turut menyaksikan kemegahan perayaan Waisak dan memperkaya pengalaman spiritual mereka.

Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan Waisak sebagai hari libur nasional sejak tahun 1983, sebagai bentuk penghormatan terhadap keragaman agama dan budaya di Indonesia.

KEYWORD :
Pusat Perayaan Hari Waisak Borobudur Buddha