JAKARTA - Kewaspadaan masyarakat terhadap bencana harus terus ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem sepanjang awal 2024 di tanah air.
"Menerapkan langkah-langkah kewaspadaan terhadap bencana harus konsisten dilakukan melalui berbagai cara, dalam upaya menghadapi dampak cuaca ekstrem yang terjadi di awal tahun ini," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/1).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga pertengahan Januari 2024, diperkirakan akan terjadi kondisi dinamika atmosfer yang memicu potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Dilansir dari situs Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat delapan bencana alam yang terjadi pada awal 2024 hingga Rabu, 3 Januari 2024. Bencana itu meliputi enam kali tanah longsor dan dua kali puting beliung.
Menurut Lestari, tantangan terkait kebencanaan di tanah air adalah tantangan yang nyata mengingat secara geografis wilayah Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi dua samudera (Samudera Pasifik dan Hindia) dan dua benua (Benua Asia dan Australia).
Belum lagi, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, Indonesia juga dikelilingi oleh rangkaian gunung berapi yang masih aktif, yang berpotensi erupsi sewaktu-waktu.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat, kondisi tersebut harus disikapi dengan upaya menanamkan pemahaman terkait kebencanaan sejak dini.
Sehingga, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, secara konsisten pemahaman setiap warga negara tentang bagaimana menyikapi kondisi bencana alam dapat terus ditingkatkan.
Rerie mendorong agar langkah untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana mendapat dukungan semua pihak.
Sehingga, tegas Rerie, kemampuan masyarakat dalam mengantisipasi potensi bencana alam yang akan terjadi dari waktu ke waktu terus meningkat sehingga mampu menjawab berbagai tantangan kebencanaan di tanah air.