• Kabar Desa

Mendes PDTT: Pendamping Desa Tetap Dibutuhkan Sampai Kapan Pun

Agus Mughni Muttaqin | Jum'at, 03/11/2023 21:29 WIB
Mendes PDTT: Pendamping Desa Tetap Dibutuhkan Sampai Kapan Pun Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar memberikan pengarahan pada acara Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Profesional Tahun Anggaran 2023, di Semarang, Jumat (3/11/2023). (Foto: Humas Kemendes PDTT)

SEMARANG - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan tenaga pendamping profesional terus dibutuhkan untuk pembangunan dan pemberdayaan desa.

Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini menegaskan, keberadaan tenaga pendamping profesional yang kerap disebut pendamping desa itu selalu diuji. Sehingga diketahui bahwa keberadaannya masih terus dibutuhkan untuk percepatan pembangunan dan pemberdayaan desa. Selain itu keberadaannya berdampak positif bagi desa.

"Inilah pentingnya kita harus selalu melakukan peningkatan kapasitas pendamping desa," kata Gus Halim saat memberi pengarahan dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Profesional Tahun 2023 di Gets Hotel, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2023).

Menurut Gus Halim, hipotesa yang menyebutkan tenaga pendamping profesional sudah tidak dibutuhkan jika desa sudah mandiri tidak benar. Sebab, jika konstruksinya pembangunan dan pemberdayaan desa, maka peranan pendampingan desa akan terus dibutuhkan.

Saat desa sudah mandiri, justru yang paling butuhkan pendamping desa karena pemasalahan pembangunan dan pemberdayaan desa semakin kompleks.

"Posisi desa mandiri itu selevel dengan kabupaten hingga pusat dalam level data mikro," tegas Profesor Kehormatan dari Unesa Surabaya ini.

Nantinya, desa mandiri tidak lagi membutuhkan pembangunan infrastruktur seperti irigasi dan sanitasi.

Desa mandiri bakal lebih fokus ke pemberdayaan manusia dan pertumbuhan ekonomi yang akan terus berjalan.

Mantan Ketua DPRD Jatim ini mengemukakan bahwa pemberdayaan desa dalam konteks pendidikan selalu dinamis dan dibutuhkan oleh warga desa.

"Begitu juga pertumbuhan ekonomi untuk menjaga pembangunan desa lebih dinamis. Melihat betapa pentingnya, maka kita terus mendorong adanya satu desa dengan satu pendamping," tandas Gus Halim.

Kegiatan peningkatan kapasitas ini diikuti oleh 1.332 tenaga pendamping profesional yang berasal Purworejo, Blora, Brebes, Karanganyar, Kendal, Cilacap, Kudus, Pemalang, Demak, Klaten, Pati, Rembang dan Semarang.

Gus Halim menghadiri kegiatan ini didampingi Kepala BPSDM Lutifyah Nurlaela, Kadis PMD Jawa Tengah Noor Kholis, Koordiantor Provinsi Ahmad Hadi Imron, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota.

FOLLOW US