• Sains

Neuralink Milik Musk Segera Uji Coba Implan Otak Manusia pada Pasien Lumpuh

Yati Maulana | Kamis, 21/09/2023 15:03 WIB
Neuralink Milik Musk Segera Uji Coba Implan Otak Manusia pada Pasien Lumpuh Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 19 Desember 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Startup chip otak milik pengusaha miliarder Elon Musk, Neuralink, mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah menerima persetujuan dari dewan peninjau independen untuk memulai perekrutan untuk uji coba implan otak pertama pada manusia untuk pasien kelumpuhan.

Mereka yang mengalami kelumpuhan akibat cedera tulang belakang leher atau sklerosis lateral amiotrofik mungkin memenuhi syarat untuk penelitian ini, katanya, namun tidak mengungkapkan berapa banyak peserta yang akan didaftarkan dalam uji coba tersebut, yang akan memakan waktu sekitar enam tahun untuk menyelesaikannya.

Penelitian ini akan menggunakan robot untuk memasang implan antarmuka otak-komputer (BCI) di wilayah otak yang mengontrol niat untuk bergerak, kata Neuralink, seraya menambahkan bahwa tujuan awalnya adalah memungkinkan orang mengendalikan kursor atau keyboard komputer. menggunakan pikiran mereka sendiri.

Perusahaan tersebut, yang sebelumnya berharap mendapat persetujuan untuk menanamkan perangkatnya pada 10 pasien, sedang menegosiasikan jumlah pasien yang lebih rendah dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) setelah badan tersebut mengangkat masalah keamanan, menurut karyawan saat ini dan mantan karyawannya. Tidak diketahui berapa banyak pasien yang akhirnya disetujui FDA.

Musk memiliki ambisi besar untuk Neuralink, dengan mengatakan bahwa Neuralink akan memfasilitasi pemasangan perangkat chipnya secara cepat untuk mengobati kondisi seperti obesitas, autisme, depresi, dan skizofrenia.

Pada bulan Mei, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka telah menerima izin dari FDA untuk melakukan uji klinis pertama pada manusia, ketika perusahaan tersebut sudah berada di bawah pengawasan federal atas penanganan pengujian pada hewan.

Bahkan jika perangkat BCI terbukti aman untuk digunakan manusia, masih diperlukan waktu lebih dari satu dekade bagi perusahaan rintisan tersebut untuk mendapatkan izin penggunaan komersial, menurut para ahli.

FOLLOW US