• Ototekno

Lewat Telkom, Pemerintah Terus Dorong Transformasi Digital

Budi Wiryawan | Selasa, 05/09/2023 03:05 WIB
Lewat Telkom, Pemerintah Terus Dorong Transformasi Digital Ilustrasi Telkom Indonesia. (FOTO: THE ECONOMICS)

JAKARTA – Transformasi digital merupakan salah satu poin penting dalam memperkuat perekonomian dan layanan publik di Indonesia, khususnya dalam peningkatan efisiensi proses bisnis. Untuk itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus penerapan transformasi digital dengan menjadi inisiator di berbagai proyek strategis.

Wakil Menteri BUMN, Rosan Roeslani menjelaskan, Pemerintah melalui Kementerian BUMN terus meningkatkan perannya dalam percepatan ekosistem digital, salah satunya melalui PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom.

“Pembangunan infrastruktur digital di Indonesia mayoritas dilakukan oleh Telkom Group, dimana sampai dengan saat ini, Telkom telah membangun dan menggelar fiber optic backbone lebih dari 173 ribu km (atau setara 4 kali keliling Bumi) dimana 64 ribu km nya merupakan jaringan fiber optic internasional," ujar Rosan.

Layanan mobile broadband Telkomsel merupakan layanan terluas dan tercepat serta didukung oleh kepemilikan lebih dari 36 ribu tower telekomunikasi melalui Mitratel yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk mendukung penyimpanan data digital yang semakin masif diperlukan, Telkom saat ini memiliki total 32 data center yang terdiri dari data center di Indonesia dan Singapura.

Selain dari sisi layanan, Kementerian BUMN juga mendukung pertumbuhan dan pengembangan inovasi digital melalui 5 corporate venture capital yaitu MDI Ventures, Mandiri Capital, BRI Ventures, BNI Ventures dan Telkomsel Mitra Inovasi.

Transformasi digital yang inklusif menjadi perhatian karena penguatan & pengembangan kapasitas sektor digital dapat menjadi kekuatan dalam perkembangan perusahaan. Pada BUMN, penguatan sektor digital salah satunya dimulai dari transformasi digital PT Telkom Indonesia Tbk melalui penerapan strategi Five Bold Moves.

Strategi Five Bold Moves diawali dengan melantainya PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk (MTEL) di bursa pada akhir tahun 2021, dimana aksi korporasi ini merupakan salah satu IPO terbesar di Bursa Efek Indonesia dari segi raupan modal.

Selanjutnya eksekusi strategi Fixed Mobile Convergence (FMC) yang merupakan integrasi bisnis IndiHome ke Telkomsel sehingga layanan fixed dan mobile broadband berada dalam satu entitas demi memberikan layanan broadband terbaik kepada pelanggan dan dengan biaya yang diharapkan lebih efisien.

Integrasi tersebut berdampak pada fokus Telkom untuk menjajaki pasar B2B (business-to-business), dengan fokus pada penyediaan layanan digitalisasi bagi perusahaan dan lembaga, sementara Telkomsel akan fokus pada bisnis B2C (business-to-customer).

Integrasi tersebut melibatkan Singtel, salah satu perusahaan telekomunikasi di Singapura, yang berdampak pada kepemilikan efektif Telkom di Telkomsel yang naik menjadi 69,9%, sementara Singtel menjadi 30,1%.

Menyusul sukses inisiatif FMC, langkah transformasi digital yang diambil Telkom adalah pemisahan aset infrastruktur fiber optik yang akan dijadikan entitas tersendiri yakni InfraCo. InfraCo merupakan upaya transformasi Telkom Group dengan tujuan memaksimalkan utilisasi aset yang ada (economic of scale) maupun efisiensi capital expenditure (capex).

InfraCo diharapkan dapat mendorong optimalisasi aset, khususnya bagi pelanggan non-captive, serta meningkatkan jumlah pelanggan yang dilayani, khususnya pada segmen wholesale atau pelanggan kategori Other Licensed Operator (OLO).

Telkom juga secara konsisten melakukan pengembangan bisnis Data Center dengan target total kapasitas di tahun 2030 sebesar 613 MW. Mendukung pencapaian target tersebut serta mengimbangi kebutuhan data center di ASEAN, Telkom mengembangkan sub-holding data center dengan brand NeutraDC.

Salah satu pengembangan terbaru yaitu Hyperscale Data Center di Batam (dengan kepemilikan saham terdiri dari Telkom sebagai pemegang saham mayoritas sekaligus pengendali, Singtel dan juga Medco Power sebagai penyedia energi ramah lingkungan). NeutraDC menjadi salah satu potensi besar BUMN dalam memperbesar skala bisnis pada bidang infrastruktur teknologi.

Pengembangan inovasi yang berfokus pada transformasi digital pada AIPF kali ini diharapkan dapat mengawali dengan keterlibatan aktif dalam diskusi yang konstruktif antar negara-negara ASEAN dan Indo-Pasifik, serta menjadi ajang identifikasi potensi proyek yang nyata yang menghasilkan kerja sama yang konkret dalam mempromosikan kolaborasi untuk transformasi digital yang inklusif di Indo-Pasifik.

FOLLOW US