JAKARTA - Mayoritas warga Korea Selatan khawatir dengan pembuangan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut oleh Jepang meskipun ada upaya dari pemerintah mereka untuk menghilangkan ketakutan tersebut, menurut sebuah jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Jumat.

Jepang mengatakan air dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang rusak itu aman dan mulai melepaskannya ke Pasifik pada 24 Agustus meskipun ada keberatan dari dalam dan luar negeri, terutama dari Tiongkok, mitra dagang terbesar Jepang, yang melarang makanan laut Jepang.

Namun pemerintah Korea Selatan menyatakan tidak melihat ada masalah ilmiah dengan pelepasan air tersebut, meski menekankan bahwa mereka tidak menyetujuinya, dan melarang impor makanan laut dari perairan Fukushima, sebelah utara Tokyo.

Presiden Yoon Suk Yeol telah memimpin kampanye untuk meredakan kekhawatiran masyarakat dan mendorong konsumsi makanan laut. Pada hari Kamis, dia mengunjungi pasar perikanan utama untuk berbelanja dan makan siang.

Meskipun ada upaya seperti itu, kelompok lingkungan hidup Korea Selatan dan banyak anggota masyarakat merasa khawatir dan tingkat ketidaksetujuan terhadap Yoon telah meningkat ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, berdasarkan jajak pendapat Gallup Korea terhadap 1.002 orang.

Lebih dari tujuh dari 10 responden mengatakan mereka khawatir mengenai dampaknya terhadap makanan laut dan 60% mengatakan mereka enggan makan makanan laut, menurut Gallup Korea.

“Separuh dari mereka yang mengidentifikasi diri sebagai konservatif dan mendukung pemerintah juga menyatakan keprihatinannya,” kata Gallup Korea.

Peringkat ketidaksetujuan Yoon naik menjadi 59%, naik dua poin persentase dari minggu lalu, ke level tertinggi dalam 16 minggu.

Yoon telah menjanjikan 80 miliar won ($60,6 juta) tahun ini untuk mempromosikan konsumsi makanan laut dan telah berjanji untuk mengatasi apa yang disebutnya “berita palsu” tentang pelepasan tersebut.

Pemerintah juga telah meluncurkan program voucher yang menawarkan hingga 20.000 won ($15) kepada pembeli yang membeli makanan laut.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima hancur akibat tsunami yang dipicu gempa lepas pantai pada tahun 2011.