• Sport

Iran Larang Atlet Angkat Besi Seumur Hidup Setelah Menjabat Tangan Peserta Israel di Podium

Tri Umardini | Jum'at, 01/09/2023 02:01 WIB
Iran Larang Atlet Angkat Besi Seumur Hidup Setelah Menjabat Tangan Peserta Israel di Podium Mostafa Rajaei, seorang atlet angkat besi veteran, menempati posisi kedua pada Kejuaraan Angkat Besi Master Dunia 2023 di Polandia. (FOTO: REUTERS)

JAKARTA - Iran telah melarang atlet angkat besi seumur hidup dari olahraga dan membubarkan komite olahraga setelah atlet tersebut menyapa rekan Israel di podium.

Mostafa Rajaei, seorang atlet angkat besi veteran, menempati posisi kedua dalam kategorinya di Kejuaraan Angkat Besi Master Dunia 2023 di Polandia dan berdiri di podium dengan bendera Iran melilitnya, Sabtu (26/8/2023).

Di podium berikutnya berdiri Maksim Svirsky dari Israel, yang menempati posisi ketiga.

Kedua atlet tersebut berjabat tangan dan berfoto bersama, yang menyebabkan Federasi Angkat Berat Iran melarang Rajaei dari semua olahraga seumur hidup karena apa yang disebutnya sebagai pelanggaran yang “tidak dapat dimaafkan”.

“Posisi federasi sejalan dengan pendirian suci Republik Islam Iran,” katanya, seraya menambahkan bahwa Rajaei telah dilarang memasuki “semua fasilitas olahraga” selama sisa hidupnya.

Hamid Salehinia, yang memimpin tim angkat besi, juga dicopot dari jabatannya, dan federasi mengatakan sebuah komite yang dibentuk untuk mewakili atlet angkat besi veteran juga telah dibubarkan.

“Selain meminta maaf kepada pemimpin revolusi, keluarga para martir dan seluruh rakyat Iran, saya berjanji kita tidak akan pernah menyaksikan kejadian seperti ini di keluarga angkat besi,” kata ketua federasi Sajad Anoushiravani dalam sebuah pernyataan.

Lebih dari 1.000 atlet dari 47 negara berpartisipasi dalam kejuaraan angkat besi di Krakow, menurut penyelenggara.

Iran tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara dan melarang keras kontak antara atlet Iran dan Israel.

Selama bertahun-tahun, para atlet Iran menolak menghadapi atlet Israel dalam kompetisi dan berkali-kali didiskualifikasi dari turnamen atau mengundurkan diri dari kompetisi karena alasan medis.

Negara ini juga menghadapi kritik dan beberapa larangan atas penolakannya mengizinkan atletnya berkompetisi melawan atlet Israel.

Badan pengatur Judo dunia pada tahun 2021 memberlakukan skorsing empat tahun terhadap Iran karena masalah tersebut.

Sejumlah atlet Iran membelot karena tekanan dari pihak berwenang.

Di antara mereka adalah Alireza Firouzja, seorang pemain catur ajaib yang meninggalkan Iran setelah federasi olahraga melarangnya bermain di kejuaraan dunia 2019 karena khawatir ia akan menghadapi lawan Israel. Firouzja kini bermain di bawah bendera Prancis. (*)

 

FOLLOW US