• Info MPR

Waka MPR: Pembangunan Desa Wisata Perlu Perencanaan Matang

Agus Mughni Muttaqin | Minggu, 13/08/2023 16:45 WIB
Waka MPR: Pembangunan Desa Wisata Perlu Perencanaan Matang Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat beraudiensi dengan para kepala desa dan pegiat wisata di Rumah Bima, Dusun Cideng, Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (12/8). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan, pengembangan potensi wisata di desa perlu dibangun dengan perencanaan yang matang, agar dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.

"Dengan perencanaan yang baik, kita bisa menentukan lebih dahulu mana desa yang akan diunggulkan untuk tujuan wisata. Setelah itu desa di sekitarnya harus dijadikan penyangga desa tujuan wisata itu, sehingga satu kawasan bisa maju bersama," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/8).

Pernyataan Lestari itu diungkapkan saat beraudiensi dengan para kepala desa dan pegiat wisata di Rumah Bima, Dusun Cideng, Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (12/8).

Di Kecamatan Cilongok, terdapat 20 desa dengan sejumlah potensi untuk dikembangkan sebagai desa tujuan wisata.

Pada kesempatan itu, Lestari yang juga Wakil Ketua MPR Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah itu, sekaligus menyerap aspirasi masyarakat di Kecamatan Cilongok.

Pertemuan itu, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, tercetus ketika dirinya bertemu dengan Andy F Noya, founder Benih baik. Com, yang tinggal di Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Andy pun menginisiasi acara diskusi untuk mendengarkan aspirasi dalam upaya mewujudkan dan memberdayakan masyarakat.

Sejumlah desa di Kecamatan Cilongok, menurut Andy memiliki potensi sebagai desa wisata. Namun, tambahnya, para kepala desa memerlukan sejumlah contoh dari desa-desa wisata yang dinilai sukses di tanah air.

Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mengungkapkan, saat ini pemerintah sedang menggalakkan pembangunan desa wisata dan kampung tematik.

"Bagaimana kita mampu membangun suatu desa menjadi desa wisata, tanpa menghilangan jati diri desa tersebut," ujarnya.

Rerie juga menceritakan bagaimana pengembangan Balkondes di sekitar Borobudur, yang saat ini menghadapi beberapa kendala, karena perencanaan yang kurang matang.

Jadi, tegas Rerie, kita bisa belajar dari pengembangan desa wisata di sekitar Borobudur. Agar, tambahnya, upaya pengembangan pariwisata di sejumlah desa di Kecamatan Cilongok jangan sampai mengalami kendala serupa seperti desa-desa di kawasan Candi Borobudur.

Selain membicarakan arah pengembangan desa untuk menjadi desa wisata, dalam pertemuan tersebut juga terungkap sejumlah permasalahan masyarakat di Kecamatan Cilongok, mulai dari kesulitan mendapatkan sambungan aliran listrik, ketersediaan air bersih, dukungan di sektor perkebunan, hingga permohonan bantuan untuk pengentasan stunting.

Sejumlah permasalahan tersebut juga akan ditindaklanjuti oleh legislator Fraksi NasDem Dapil Banyumas, Sugeng Suparwoto, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut.

FOLLOW US