JAKARTA - AS menghentikan program bantuan asing tertentu yang menguntungkan pemerintah Niger tetapi akan terus memberikan bantuan kemanusiaan dan makanan, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Jumat, 4 Agustus 2023.

Junta militer menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum dan pemerintahannya yang terpilih secara demokratis di Niger pada 26 Juli, pengambilalihan militer ketujuh dalam waktu kurang dari tiga tahun di Afrika Barat dan Tengah.

"Seperti yang telah kami perjelas sejak awal situasi ini, pemberian bantuan AS kepada pemerintah Niger bergantung pada pemerintahan yang demokratis dan penghormatan terhadap tatanan konstitusional," kata Blinken dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Kepala pertahanan Afrika Barat telah menyusun rencana aksi militer jika kudeta Niger tidak dibatalkan pada hari Minggu.

"Kami tetap berkomitmen untuk mendukung rakyat Niger untuk membantu mereka melestarikan demokrasi yang diperoleh dengan susah payah dan kami mengulangi seruan kami untuk segera memulihkan pemerintahan yang terpilih secara demokratis di Niger," kata Blinken.

Penggulingan Bazoum mengancam prioritas strategis AS di wilayah tersebut.

Negara Afrika itu adalah mitra utama bagi perang Washington melawan gerilyawan Islam yang telah membunuh ribuan orang dan menelantarkan jutaan orang lainnya. Personil militer AS telah melatih pasukan lokal untuk melawan kelompok militan.

Pemerintahan Presiden Joe Biden juga mengangkat Niger sebagai kisah sukses demokrasi di wilayah yang menghadapi serangkaian kudeta atau upaya perebutan kekuasaan selama tiga tahun terakhir.

Kedutaan Besar AS di Niamey pada tahun 2021 mengatakan Pentagon dan Departemen Luar Negeri telah memberi Niger lebih dari $500 juta peralatan dan pelatihan sejak tahun 2012.