JAKARTA - Pemerhati Isu Perempuan dan Pendidikan, Aqila, menilai positif program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mengakselerasi dan meningkatkan pendaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan kesetaraan.

“Karena pada dasarnya daerah-daerah yang tidak bisa dijangkau oleh pemerintah secara langsung, tentu mengalami pendanaan yang sulit. Kurangnya pendanaan berimbas pada fasilitas sekolah. Bahkan tidak sedikit sekolah PAUD memanfaatkan pendopo milik kantor desa,” kata Aqila, Kamis (6/7/2023).

Berbeda halnya dengan sekolah PAUD yang ada di daerah perkotaan, dimana fasilitas yang ada bisa dibilang sangat lengkap. Bahkan bangunannya bagus dan elit.

Kesenjangan seperti ini menurut Aqila harus dihentikan. Sebab PAUD merupakan tahap awal dalam proses pendidikan, di mana anak-anak akan belajar dan berkembang sejak usia dini.

Menurut Aqila program akselerasi itu akan membuat mereka mendapatkan pendidikan yang berkualitas sejak dini, sehingga bisa memberikan dasar yang kuat untuk pembelajaran tingkat berikutnya.

“Program ini tentu sudah sesuai dengan pendidikan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Kesenjangan ataupun ketidaksetaraan yang dirasakan oleh sekolah PAUD di desa dan di kota perlahan akan pudar,” ujar Aqila.

Aqila juga menyampaikan, program ini memerlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan.

Pemerintah perlu mengalokasikan dana yang cukup untuk pendidikan, mengembangkan kebijakan yang mendukung, dan memastikan pelaksanaan program-program yang efektif.

Sementara Lembaga pendidikan dan masyrakat juga harus berperan aktif dalam memastikan bahwa pendidikan yang berkualitas tersedia dan dapat diakses.

Menurutnya, akselerasi dan peningkatan pendanaan untuk PAUD sangat penting dalam memastikan peserta didik mendapatkan pendidikan yang berkualitas sejak usia dini.

“Dengan akselerasi dan peningkatan pendanaan untuk PAUD kita dapat meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas pendidikan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang yang berbeda. Hal ini sangat penting guna memastikan semua anak memiliki kesmpatan yang sama untuk memulai pendidikan denganbaik. Selain itu, peningkatan pendanaan untuk pendidikan kesetaraan juga penting dalam menciptakan kesempatan belajar bagi individu yang tidak memiliki akses ke pendidikan formal atau telah putus sekolah,” jelasnya.

Ia berharap, dengan program ini tentu seluruh sekolah PAUD yang ada di Indonesia, baik di daerah pelosok maupun perkotaan dapat merasakan hal yang sama.

Dalam akselerasi dan peningkatan pendanaan, pemerintah harus memprioritaskan pendidikan sebagai investasi penting bagi masa depan negara.

“Dengan memberikan akses pendidikan berkualitas sejak usia dini dan memastikan pendidikan setara bagi semua individu, akan tercipta masyarakat yang lebih inklusif, berkeadilan, dan berkualitas di masa depan,” tutup Aqila.