• News

Polisi Kenya Tembakkan Gas Air Mata kepada Penentang RUU Keuangan

Yati Maulana | Selasa, 06/06/2023 22:02 WIB
Polisi Kenya Tembakkan Gas Air Mata kepada Penentang RUU Keuangan Seorang petugas polisi berpakaian preman mencoba untuk menahan seorang aktivis yang menolak RUU keuangan di pusat kota Nairobi, Kenya 6 Juni 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Polisi Kenya menembakkan gas air mata ke ratusan orang yang memprotes di dekat parlemen pada Selasa, 6 Juni 2023. Mereka menentang rancangan undang-undang keuangan yang akan menaikkan pajak bahan bakar dan perumahan.

Presiden William Ruto, yang memenangkan pemilihan pada bulan Agustus dengan tujuan membantu orang miskin, berada di bawah tekanan untuk meningkatkan pendapatan di kekuatan ekonomi Afrika Timur dalam menghadapi pembayaran utang pemerintah yang meningkat.

Namun usulannya menuai kritik tajam dari pegawai negeri dan lawan politik, yang mengatakan bahwa biaya hidup sudah terlalu tinggi.

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan sekitar 500 pengunjuk rasa yang berbaris ke parlemen untuk mengajukan petisi menentang RUU tersebut, kata seorang saksi Reuters.

Sebelas pengunjuk rasa terlihat ditahan oleh polisi. Di pusat kota Nairobi, polisi berpakaian preman terlihat membawa seorang aktivis yang memegang plakat bertuliskan: "Kolonialisme tidak pernah benar-benar berakhir."

Ruto membela RUU tersebut, dengan mengatakan ketentuannya diperlukan untuk memastikan stabilitas keuangan dan menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda dengan membangun rumah baru yang dibiayai melalui retribusi perumahan. Undang-undang, yang juga akan menaikkan pajak atas konten digital, diharapkan akan dipilih minggu depan.

Partai oposisi Azimio La Umoja (Deklarasi Persatuan), yang sejak Maret memimpin protes terhadap pemerintah atas tingginya biaya hidup dan dugaan kecurangan dalam pemilu tahun lalu, mengatakan RUU itu akan membawa negara itu kembali ke tahun 1980-an, ketika perekonomian mulai memburuk.

Pekan lalu, oposisi menangguhkan pembicaraan bipartisan di parlemen yang bertujuan mengakhiri pertikaian mereka dengan pemerintah. Pemimpin mereka Raila Odinga mengancam akan mengadakan lebih banyak protes.

Serikat pekerja, termasuk yang mewakili petugas kesehatan, juga memprotes RUU tersebut minggu lalu.

FOLLOW US