• News

Harus Dibersihkan, Pendukung Presiden Tunisia Anggap Oposisi sebagai Pengkhianat

Yati Maulana | Rabu, 22/03/2023 23:05 WIB
Harus Dibersihkan, Pendukung Presiden Tunisia Anggap Oposisi sebagai Pengkhianat Pendukung Presiden Tunisia Kais Saied memegang kain berwarna bendera Tunisia untuk menunjukkan dukungan mereka di Tunis, Tunisia Maret 20, 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Ratusan pendukung Presiden Kais Saied berunjuk rasa di Tunis pada hari Senin untuk menunjukkan dukungan mereka kepadanya setelah tindakan keras terhadap lawan yang dituduh melakukan pengkhianatan dan korupsi, dan untuk menolak apa yang mereka sebut campur tangan asing.

"Orang-orang ingin negara dibersihkan!" mereka bernyanyi di tengah jalan Tunis. Oposisi telah sering mengadakan protes terhadap Saied, secara teratur menarik ribuan orang, tetapi pendukungnya sendiri jarang turun ke jalan.

Saied, yang terpilih pada 2019, merebut sebagian besar kekuasaan pada 2021 dengan menutup parlemen terpilih dan mengganti pemerintah sebelum beralih ke pemerintahan melalui dekrit dan menulis ulang konstitusi.

Dalam beberapa minggu terakhir polisi mulai menindak kelompok oposisi yang menuduhnya melakukan kudeta, menahan politisi, tokoh serikat buruh, hakim, pengusaha terkemuka dan kepala stasiun radio independen.

Saied membantah melakukan kudeta, mengatakan tindakannya legal dan perlu untuk menyelamatkan Tunisia dari kekacauan bertahun-tahun, dan mengecam lawan-lawannya sebagai pengkhianat, penjahat dan teroris.

Dia telah menanggapi ekspresi keprihatinan atas langkahnya oleh Amerika Serikat dan parlemen Eropa dengan mencela mereka sebagai campur tangan asing dan serangan terhadap kedaulatan Tunisia.

Beberapa bukti yang diajukan terhadap mereka yang ditangkap dalam beberapa minggu terakhir, dan ditahan dalam penahanan pra-sidang atas tuduhan berkonspirasi melawan keamanan negara, adalah bahwa mereka telah bertemu dengan diplomat Prancis atau Amerika.

"Kami mendukung Saied dalam kampanyenya melawan para pengkhianat dan koruptor, melawan mereka yang merusak negara selama dekade terakhir dan melawan campur tangan pihak luar," kata Lobna Souissi, salah seorang demonstran.

"Kami ingin Saied melanjutkan perangnya tanpa henti," tambahnya.

FOLLOW US