• Info MPR

Regenerasi Petani Harus Terjaga Agar Terhindar dari Krisis Pangan

Agus Mughni Muttaqin | Minggu, 28/05/2023 20:15 WIB
Regenerasi Petani Harus Terjaga Agar Terhindar dari Krisis Pangan Anggota MPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz bertemu dengan ratusan petani yang berkumpul di Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, 28 Mei 2023. (Foto: Humas MPR)

CIANJUR - Anggota MPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKBNeng Eem Marhamah Zulfa Hiz menyatakan, petani adalah pahlawan yang menyediakan pangan, tanpanya kita akan terancam krisis pangan. Oleh sebab itu, kata dia, petani tidak boleh dipandang sebelah mata, keberadaannya perlu dipertahankan, dihormati, dan dihargai.

“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, sedang petani adalah pahlawan pangan”, ujar Neng Eem saat bertemu dengan ratusan petani yang berkumpul di Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (28/5/23). Acara yang bertema ‘Satukan Aspirasi dan Potensi Menuju Kesejahteraan Pangan’ ini diselenggarakan Humas Setjen MPR bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani Cianjur.

Pada kesempatan itu, Neng Eem menegaskan pentingnya petani sebab dirinya merasa khawatir dengan masa depan sektor ini. Menurutnya, nasib petani di Indonesia berbeda dengan nasib petani di luar negeri. Kepemilikan lahan petani di sini mayoritas kurang dari 1 hektar. “Beda dengan petani luar negeri yang lahannya sangat luas. Teknologi untuk pertaniannya pun juga sangat modern,” kata Neng Eem.

Dirinya mengaku prihatin kepemilikan lahan petani di Indonesia sangat minim sebab lahan merupakan alat produksi utama bagi mereka. Lebih memprihatinkan lagi, kata Neng Eem, banyak di antara mereka yang berstatus buruh tani. “Mereka kerja maro (bagi hasil). Mereka mengerjakan sawah atau ladang milik orang lain. Beginilah kondisi petani di Indonesia,” ujarnya.

Menurut Neng Eem, kondisi petani yang memiliki lahan kurang dari 1 hektar dan banyak yang kerja ‘maro’ dengan menjadi buruh tani berdampak pada kesejahteraan mereka. “Bisa dibayangkan kesejahteraan yang mereka dapat. Inilah yang membuat anak petani tidak mau menjadi petani,” ujarnya.

Alhasil, kata Neng Eem, tidak ada regenerasi dalam dunia pertanian sebab dunia pertanian tidak menarik bagi anak muda karena tidak menjanjikan seperti pekerjaan lain.

Bila ada yang tetap mau menjadi petani, lanjut Neng Eem, karena tidak ada pilihan. Setelah tidak dapat kerja di mana-mana akhirnya mereka memilih menjadi petani.

Bila tidak ada regenerasi petani dan tidak menjanjikannya dunia ini, Neng Eem khawatir akan masa depan umat manusia. Dirinya mempertanyakan siapa yang akan memproduksi pangan. Bila tidak ada yang memproduksi pangan maka umat manusia akan terancam krisis pangan.

Untuk itu Neng Eem meminta pemerintah agar memperhatikan sektor pertanian dan kesejahteraan petaninya secara serius dan sungguh-sungguh.

FOLLOW US