• Info MPR

Bamsoet Ajak Pemuda Ikut Optimalkan Bonus Demografi Indonesia

Agus Mughni Muttaqin | Senin, 22/05/2023 23:59 WIB
Bamsoet Ajak Pemuda Ikut Optimalkan Bonus Demografi Indonesia Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kampus Merah Putih Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) Senin (22/5/23). (Foto: Humas MPR)

PURBALINGGA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta generasi muda untuk berperan aktif serta berkontribusi dalam upaya memanfaatkan bonus demografi Indonesia.

Dia mengatakan, pada tahun 2045, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 319 juta jiwa dan sekitar 70 persennya atau sebanyak 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif.

"Merujuk pada komposisi penduduk usia produktif tersebut, peran pelajar dan pemuda menjadi penting, strategis, dan sekaligus krusial. Kesuksesan kita dalam memanfaatkan fase bonus demografi, akan sangat bergantung pada seberapa optimal generasi muda mampu berkontribusi secara nyata sebagai sumberdaya pembangunan," kata Bamsoet saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kampus Merah Putih Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) Senin (22/5/23).

Bamsoet mengingatkan tantangan kebangsaan yang perlu diperhatikan adalah demoralisasi generasi muda bangsa. Ini tergambar dari maraknya keterlibatan generasi muda dalam berbagai aksi kriminalitas, anarkisme dan vandalisme, perilaku seks bebas, hingga penyalahgunaan narkoba. BNN (Badan Narkotika Nasional) mencatat, selama periode 2022-2023 saja, ada sekitar 4,8 juta penduduk usia produktif yang tercatat sebagai pengguna narkoba.

Berkelindan dengan fenomena demoralisasi tersebut, menurut Bamsoet, kita juga merasakan mulai memudarnya identitas dan jatidiri ke-Indonesiaan, khususnya di kalangan generasi muda bangsa. "Nilai-nilai kearifan lokal seperti sopan santun, keberadaban sikap dan perilaku, mulai tergerus dan terpinggirkan oleh gaya hidup hedonis, individualis, egois, dan pragmatis," ujarnya.

Di sisi lain, Bamsoet memaparkan, Yayasan Indonesia Forum dalam Visi Indonesia 2030 memproyeksikan kekuatan ekonomi Indonesia mencapai posisi lima besar dunia pada tahun 2030. Saat itu bangsa Indonesia berada pada posisi puncak bonus demografi, di mana tingkat pendapatan perkapita mencapai USD 18.000 per tahun, terbesar kelima setelah China, India, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

"Sementara dalam laporan `Essential 2007` yang diterbitkan United Bank of Switzerland (UBS), diprediksi pada tahun 2025 Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-7 di dunia, dan pada tahun 2050, posisi Indonesia akan menempati urutan ke-5. Berbagai proyeksi tersebut menggambarkan besarnya potensi kekuatan perekonomian nasional dan kontribusi bonus demografi. Karena itu, momentum tersebut tidak boleh dilewatkan secara sia-sia," urai Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, bangsa Indonesia perlu belajar dari pengalaman negara-negara yang telah mengoptimalkan periode bonus demografi. Beberapa di antaranya, seperti Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang.

"Kunci keberhasilan negara-negara tersebut dalam memanfaatkan bonus demografi adalah dengan mempersiapkan sumber daya manusia. Sehingga ketika berada pada fase bonus demografi keberlimpahan penduduk usia produktif bertransformasi menjadi sumberdaya pembangunan yang tidak hanya memiliki daya saing, kreatif dan inovatif, namun juga memiliki karakter dan wawasan kebangsaan," pungkas Bamsoet.

Sebagai informasi, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kampus Merah Putih UNPERBA, turut hadir antara lain Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Rektor UNPERBA Eming Sudiana, Ketua Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga Wisnudi Bargowo, Ketua Umum Yayasan Harfin Gosari Gresik Deddy Harnoko Sucahyo, Ketua Yayasan Ali Network Indonesia Ali Sun Geun, Wakil Ketua DPRD Purbalingga Tenny Juliawaty, serta Kapolres Purbalingga AKBP Hendra Irawan.

 

FOLLOW US