• Oase

Para Pemuda Penghuni Gua

Rizki Ramadhani | Kamis, 18/05/2023 07:01 WIB
Para Pemuda Penghuni Gua Ilustrasi (foto:bincangmuslimah)

Jakarta - Al-Qur’an bukan merupakan kitab dongeng pengantar tidur. Seluruh kisah yang Allah Subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam Al-Qur’an adalah nyata. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Terdapat pengajaran dan membawa faedah bagi orang yang mau berpikir.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa empat kisah yang ada dalam surah Al-Kahfi semuanya memuat berita tentang fitnah dan ujian serta solusinya. Oleh karena itu, Allah ﷻ berfirman dalam surah (ke-18) Al-Kahfi ayat 7,

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi mereka untuk Kami menguji mereka, siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya.”

Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah ﷻ menjadikan segala yang ada di atas muka bumi sebagai perhiasan bagi bumi dan perhiasan bagi orang-orang yang tinggal di atas muka bumi. Perhiasan bumi sangatlah banyak; seperti harta dan kekayaan, kedudukan, jabatan dan popularitas, ketampanan dan kecantikan, kesehatan, kekuatan dan kegagahan.

Namun, semua itu dijadikan sebagai ujian bagi manusia. Sehingga dapat diketahui siapakah yang paling baik amalannya.

Kisah panjang tentang ashabul kahfi disebutkan oleh Allah ﷻ sebelum kisah tentang pemilik dua kebun, tepatnya di awal surah al-Kahfi. Kisah yang memuat tentang fitnah yang mengancam agama seseorang ataupun sekumpulan manusia. Hikayat dari sekelompok pemuda yang mempertahankan keimanan. Turut bersama mereka, seekor anjing yang setia. Mereka merasakan hidup di zaman seorang raja diktator penyembah berhala dari Romawi bernama Diqyanus menyerbu kota Efesus.

Dijelaskan dalam Al-Jami’ li Ahkamil-Qur’an, bahwa intimidasi dan bujuk rayu tidak menggoyahkan keimanan mereka kepada Allah ﷻ. Mereka senantiasa bertakwa kepada Allah ﷻ. Bahkan mereka berani menyampaikan di hadapan orang-orang kafir, “Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.”

Mereka menyingkirkan diri dari khalayak demi keselamatan agamanya. Sehingga Allah Azza wa Jalla menyelamatkan mereka dengan dituntun berlindung di dalam gua dan ditidurkannya mereka.

Ashabul kahfi adalah contoh hamba Allah ﷻ yang lulus menghadapi fitnah terhadap keimanan dan agama, karena tidak menjadikannya kufur nikmat ataupun lupa diri.

Allah Azza wa Jalla menjaga diri mereka. Agama dan keimanannya pun tetap terpelihara. Mereka termasuk diantara tanda kekuasaan Allah Azza wa Jalla di hadapan makhluk. Ashabul kahfi begitu tulus mengimani Allah ﷻ dan tidak mau berpaling dari jalan yang lurus.

Semoga kisah ini menjadi motivasi agar kita bisa meneladani mereka dan memiliki keimanan yang kokoh seperti para pemuda ashabul kahfi. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US