JAKARTA – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman mengusulkan agar kepemimpinan KPK selanjutnya harus dari Jaksa. Hal itu agar kiprah KPK di mata masyarakat dapat terobati dengan berani mengambil kasus-kasus besar.

“Kedepan, KPK harus mengambil pimpinan dari unsur Jaksa yang kompeten nanganin kasus-kasus besar itu,” ujar Boyamin, Senin (27/3).

Hal itu sebagai respond dari pernyataan Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean yang menyebutkan bahwa KPK saat ini kalah dari Kejagug karena jarang mengambil kasus-kasus besar atau yang biasa disebut Big Fish.

Pernyataan tersebut terbukti dengan KPK yang saat ini terlalu banyak mengambil langkah Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Maka dari itu, Boyamin menilai bahwa pimpinan KPK selanjutnya harus dari unsur Kejaksaan Agung yang terbiasa mengurus kasus-kasus besar.

“Ya  memang ada pak Johanis Tanak, tapi beliau kan datengnya terlambat ya, jadi agak susah juga” lanjutnya.

Ia pun berharap dengan perubahan kepemimpinan, KPK kedepannya akan lebih baik lagi dan tidak dibanding-bandingkan dengan lembaga manapun.

Lanjut Boyamin, KPK natinya harus benar-benar dipimpin oleh sosok Jaksa yang kompeten dalam bidang pengurusan perkara tindak pidana korupsi, terutama untuk kasus-kasus besar yang menyeret sejumlah nama-nama penting.

“Saya berharap KPK bisa mendorong ini semua kedepannya, ya di pimpinan selanjutnya lah. Artinya apa? Ya seharusnya kepemimpinan KPK nanti harus diambil dari unsur Jaksa yang kompeten dan integritasnya tinggi dan dapat mengimbangi Kejagung yg saat ini lebih kompeten dalam menindak korupsi,” pungkasnya.