• News

Pengawas Nuklir PBB Umumkan 2,5 Ton Uranium yang Hilang di Libya Dtemukan

Yati Maulana | Sabtu, 25/03/2023 20:02 WIB
Pengawas Nuklir PBB Umumkan 2,5 Ton Uranium yang Hilang di Libya Dtemukan Bendera Libya berkibar di Sirte, Libya, 6 Desember 2016. Foto: Reuters

JAKARTA - Sebagian besar dari sekitar 2,5 ton konsentrat bijih uranium alami (UOC) yang baru-baru ini dinyatakan hilang dari sebuah situs di Libya telah ditemukan. Pengawas nuklir PBB mengatakan kepada negara-negara anggota pada hari Jumat dalam sebuah pernyataan yang dilihat oleh Reuters.

Badan Energi Atom Internasional memberi tahu negara-negara anggota dalam pernyataan rahasia serupa pada 15 Maret yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters bahwa 10 drum berisi UOC telah hilang dari situs Libya yang tidak berada di bawah kendali pemerintah.

Sementara jumlah bahan fisil kurang dari yang dibutuhkan untuk bom nuklir, dan perlu melalui proses yang dikenal sebagai konversi dan pengayaan agar dapat digunakan. IAEA mengatakan pada saat itu bahwa kehilangannya "dapat menimbulkan risiko radiologis, serta masalah keamanan nuklir".

Menyusul pernyataan pasukan Libya timur pekan lalu bahwa mereka telah menemukan drum UOC di dekat gudang tempat mereka diambil di Libya selatan, IAEA melakukan pemeriksaan pada hari Selasa dan menemukan bahwa hanya "sejumlah kecil UOC yang masih belum ditemukan. ," kata pernyataan IAEA hari Jumat.

"Selama (inspeksi), inspektur Badan mengamati bahwa drum yang tidak ada di lokasi yang dinyatakan pada saat (inspeksi) sebelumnya telah dibawa kembali dan ditinggalkan di dekat lokasi yang dinyatakan," katanya.

"Inspektur agensi mengonfirmasi bahwa drum-drum ini berisi UOC dan menyaksikan pemindahannya kembali ke lokasi penyimpanan yang dinyatakan," tambah pernyataan itu.

FOLLOW US